Suara.com - Pengambilan sampel bagi masyarakat di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yang diduga terpapar virus COVID-19 saat ini mengalami kendala akibat habisnya virus media transfer (VTM). Hal ini diungkap pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
"Memang saat ini kami di Kabupaten Merauke kehabisan virus media transfer (VTM) dan masih menunggu droping dari provinsi. Akibatnya, kami mengalami kesulitan untuk mengirim sampel guna memeriksa 'swab' pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Merauke dr Neville Muskita dilansir laman Antara, Senin pagi (6/4/2020).
Dalam litetur kesehatan VTM merupakan media sejenis tabung yang digunakan untuk meletakkan spesimen yang diambil dari pasien menggunakan metode "swab". Dengan alat VTM itu, "swab" dibawa ke laboratorium pemeriksaan untuk diketahui apakah seseorang positif atau negatif corona.
VTM sangat penting karena tanpa alat itu, pengecekan virus corona tidak akan berhasil.
Menurut Nevile Muskita, saat ini di Kabupaten Merauke terdapat sebanyak empat PDP COVID-19 yang baru ditangani pihak rumah sakit daerah itu.
.
Ia menjelaskan bahwa keempat orang PDP itu dua di antaranya masih memiliki hubungan keluarga dengan pasangan suami istri (pasutri) yang positif COVID.
Sedangkan yang dua orang lainnya mengaku satu pesawat dengan pasutri positif tersebut saat dalam perjalanan dari Jayapura ke Merauke 24 Maret 2020.
Ia menambahkan, kategori ODP di Kabupaten Merauke hingga saat ini tercatat 86 orang dan 685 orang tanpa gejala (OTG) COVID-19.
Sementara itu, juru bicara Penanganan COVID-19 Provinsi Papua dr Silvanus Sumule secara terpisah mengaku sudah menerima laporan kekurangan VTM di Kabupaten Merauke tersebut dan akan segera mengirimkannya.
"Dalam kesempatan pertama alat tersebut akan segera dikirim ke Merauke," pungkas Silvanus Sumule.
Baca Juga: Halmahera Barat Diguncang Gempa 6,1 SR
Tag
Berita Terkait
-
Segera Tiba 50.000 Alat Tes Swab Covid-19 Sumbangan dari LG
-
Ngilu Banget, Perempuan Rekam Proses Tes Swab Corona Covid-19 Viral!
-
DUAARR! Kapal BBM Meledak, ABK Terbakar
-
Rapid Test Negatif, Bagaimana Hasil Tes Swab Hendry Saputra?
-
Sakit dan Tanpa Alat Medis, Perawat di Merauke Kena Corona Tertular Pasien
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal