Suara.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau DPP PPNI, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa sudah lebih dari 70 perawat Indonesia gugur dalam penanganan pandemi virus corona atau Covid-19. Sebagian besar perawat sudah mulai kelelahan menghadapi wabah yang sudah berjalan selama enam bulan tanpa menunjukkan penurunan kasus.
"Lebih dari 70 perawat telah gugur akibat infeksi covid-19, dan tenaga kesehatan lain seperti dokter, bidan, tenaga laboratorium, radiografer dan sebagainya juga gugur," kata Harif dalam acara Doa Perawat untuk Negeri secara virtual, Selasa (15/9/2020).
Dia berharap seluruh perawat yang tersisa terus bertahan dan bekerja dengan dedikasi penuh, namun tetap harus memperhatikan kesehatan diri sendiri sebelum menolong pasien Covid-19.
"Ini adalah duka yang mendalam bagi kami, kita semua khususnya bagi PPNI, kami merasa kehilangan yang luar biasa atas kehilangan perawat yang berkompeten dan berdedikasi tinggi," ujarnya.
Harif menilai kematian tenaga kesehatan akan berdampak besar bagi keberlangsungan negara di seluruh aspek, baik kesehatan maupun ekonomi.
"Negara ini akan rugi bila sejumlah tenaga kesehatan yang kompeten tidak dapat melayani, karena satu orang perawat itu sebenarnya bisa melayani puluhan orang. Maka satu orang yang tidak dapat melayani itu negara rugi tidak dapat melayani sekian puluh orang, apalagi jumlahnya kalau sudah ribuan yang sakit bahkan wafat," terangnya.
Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI mencatat sebanyak 115 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19 per 13 September 2020.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang