Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN), Sofyan A. Djalil, mengatakan, menjadi pejabat bukan capaian, tapi sebuah pengabdian. Hal ini dikatakannya dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat pimpinan tinggi pratama secara langsung maupun secara virtual, Senin (14/9/2020).
“Yang perlu diingat, menjadi pejabat bukan capaian, menjadi pejabat itu betul-betul tantangan berat. Tuntutan yang besar sekali ya, karena dimarah-marahin masyarakat, diawasi banyak pihak. Saya pikir, menjadi pegawai negeri, menjadi pejabat itu betul-betul amanah, betul-betul sebuah pengabdian,” ujarnya.
Acara tersebut dilakukan dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN dan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan yang terbit pada awal September lalu.
Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut restrukturisasi Kementerian ATR/BPN, yang telah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo, beberapa waktu silam.
Selain dalam rangka restrukturisasi, pelantikan dan pengukuhan 78 pejabat eselon II kali ini juga merupakan promosi.
"Saya ingin mengatakan bahwa pelantikan ini, pertama, perubahan struktur organisasi dan tata kerja, dan kedua adalah promosi. Kepada saudara yang oleh organisasi dianggap telah berprestasi cukup baik, saya pikir, kita makin dinamis, kita akan mencari orang-orang yang terbaik kita berikan tanggung jawab yang lebih besar," ujar Sofyan.
“Bagi yang mendapatkan crossposting, kita ingin semua calon pimpinan harus merasakan apa namanya jabatan lapangan, jabatan kanwil dan di pusat. Teman-teman yang baru bergabung, Anda akan melihat, beda sekali yang dibicarakan di pusat, menyelesaikan masalah, mencari terobosan, membuat kebijakan, mau bikin aturan, mengganti aturan dan lain-lain, kemudian crossposting. Kita crossposting, direktur di tata ruang menjadi penataan pertanahan jadi kanwil dan lain-lain, supaya organisasi ada cross organization, saling belajar,” tambahnya.
Selain berpesan untuk terus meningkatkan kinerja, Sofyan juga mengingatkan para pejabat pimpinan tinggi pratama untuk memperhatikan pegawai di bawah satuan kerjanya.
“Saya merekomendasikan untuk bekerja keras, tapi perhatikan juga welfare pegawai yang bekerja bersama kita,” ujarnya.
Pada pelantikan ini, terdapat dua pejabat yang berasal dari non Kementerian ATR/BPN, yaitu Eko Budi Kurniawan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang menjabat sebagai Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II pada Direktorat Jenderal Tata Ruang dan Munasim dari Kejaksaan Agung sebagai Inspektur Wilayah I pada Inspektorat Jenderal.
Sofyan menyatakan selamat bergabung dan menyampaikan, bila ada pejabat BPN, maka ia juga diperkenankan untuk mengikuti seleksi pimpinan tinggi di kementerian/lembaga lain.
”Jika orang BPN misalnya, memenuhi syarat untuk menjadi pimpinan tinggi di tempat lain, misalnya bidding menjadi kepala di tempat lain, dirjen di kementerian terkait dengan kita, kalau orang BPN bisa mengisi di mana-mana, silakan. Ini menunjukkan bahwa reformasi birokrasi di BPN telah berhasil memberikan nilai tambah, silakan melamar. Kalau Anda baik, saya akan berikan rekomendasi very strong recommendation,” tutupnya.
Baca Juga: DPR Pertanyakan Kinerja Kementerian ATR BPN Atasi Kendala di Lapangan
Berita Terkait
-
Setelah 60 Tahun, Undang-Undang Pokok Agraria masih Digunakan di Indonesia
-
ATR/BPN Wujudkan One Spatial Planning Policy, Ditargetkan Rampung pada 2024
-
Kunjungi Wisata Batoer Gunung Kidul, Wamen ATR : Tempatnya Aman dan Sehat
-
Humas di Era Transformasi Digital harus Bisa Lakukan Kerja Cepat
-
Rapat dengan DPR, ATR/BPN : Tahun 2021 Merupakan Tahun Transformasi Digital
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur