Suara.com - Siswi sekolah di seluruh Prancis baru-baru ini membuat gerakan memakai pakaian seperti rok mini, celana pendek, hingga crop top, sebagai protes atas stigma pakaian "tidak senonoh".
Menyadur France24, melalui tagar #Lundi14September (#Senin14September), para murid perempuan menggaungkan kritik atas pandangan sekolah yang menganggap pakaian pendek dan ketat tidak pantas dipakai ke sekolah lantaran dikhawatirkan mengakibatkan pelecehan seksual.
Gerakan ini pertama kali dimulai pada Kamis (10/9) lalu, saat seorang siswi dari kota Dax, Borda, tersinggung dengan sikap sekolahnya yang melarang pemakaian baju-baju pendek.
Pihak sekolah membuat poster dengan gambar crop top dan rok mini yang dicoret tanda merah dan disematkan tulisan "diwajibkan memakai pakaian yang sesuai."
Murid yang tidak disebutkan namanya ini kemudian membuat sbeuah akun Instragram dengan nama borda_revolte, guna menyuarakan protes tentang peraturan sekolah yang ia rasa diskriminatif.
Tak sampai empat hari sejak akun itu dibuat, pengikutnya telah mencapai 2.000, mayoritas gadis-gadis muda dengan pandangan serupa.
Hingga pada Senin (14/9) pagi, para murid Prancis kompak membanjiri media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter dengan unggahan mengenakan celana pendek, rok mini, hingga atasan berpotongan rendah.
"Di sekolah menengah, saya mengenakan jumpshort dengan celana pendek dan penasihat akademis saya mengatakan, 'Hati-hati, anda akan menarik perhatian laki-laki yang nakal,' lalu saya dipulangkan," cuit seorang warganet, Leila.
Kelompok kesetaraan perempuan Osez le feminisme, mendukung para murid-murid perempuan guna merespon penghakiman ini
Baca Juga: Dukung Jeanne, Puluhan Aktivis Prancis Gelar Aksi Protes 'Topless'
"Kami mendukung perempuan muda yang menunjukkan pakaian mereka bukanlah masalah," ujar juru bicara kelompok, Celine Piques.
Kelompok ini berharap para otoritas berwenang di bidang pendidikan Prancis tidak mengejar target yang salah.
Alih-alih memusatkan perhatian terhadap apa yang dipakai murid perempuan, lebih baik memprioritaskan pendisiplinan anak laki-laki.
Piques menjelaskan meski banyak laporan tentang pelecehan seksual atau penyerangan yang menargetkan murid perempuan di gedung sekolah menengah dan atas, pelaku jarang dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
"Kami harus mendorong inisiatif untuk menggeser rasa malu lebih jauh, dan mendesak staf sekolah meningkatkan kesadaran siswa tentang pelecehan seksual dan agresi, sehingga sejumlah perilaku yang tak dapat diterima itu berhenti," lanjutnya.
Ia juga menambahkan temuan-temuan yang melanggengkan pelecehan seksual selalu dibarengi dengan stigma "dipicu" oleh apa yang korban pakai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
Pramono Pastikan Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Tak Direlokasi Usai Kebakaran
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Asal Api Diduga dari Kios Cikurai
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?