Suara.com - Kepala Kesehatan Kodam atau Kakesdam Jaya, Kolonel CKM Stefanus Dony memaparkan ketersediaan tempat tidur isolasi di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia mengatakan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih tersedia.
Koordinator Operasional RSD Wisma Atlet ini menjelaskan, hingga saat ini tower 5 yang dikhususkan untuk pasien corona tanpa gejala atau OTG baru terisi 40 persen. Kemudian tower 4 juga masih kosong, kini sedang persiapan dibuka untuk menampung pasien OTG.
"Memang tower 4 dan tower 5 ini digunakan untuk isolasi mandiri. Dan kalau tower 5 sudah beroperasi, kemudian kalau tower 4 karena barangnya baru datang hari ini, perkiraan dari teknisinya itu sekitar 7 sampai 10 hari diharapkan bisa clear (selesai perbaikan gedungnya)," kata Stefanus dalam keterangan pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Dia menuturkan, saat ini ketersediaan tempat tidur isolasi di tower 6 dan 7 yang dikhususkan untuk pasien dengan gejala ringan dan sedang sudah terisi 60 persen. Dari data RSD Wisma Atlet memang terjadi lonjakan pasien positif, pada hari ini Rabu (16/9) bertambah 112 orang.
Pasien positif yang dirawat sekarang berjumlah 1.740 orang dari semula 1.628 orang. Bertambah 112 orang positif yang terdiri dari 893 pria dan 847 wanita.
Sejak beroperasi pada 23 Maret, pasien corona yang dirawat di RSD Wisma Atlet sebanyak 15.309 orang. Sebanyak 13.502 orang telah keluar dari RSD Wisma Atlet, yaitu karena sembuh sebanyak 13.217 orang, dirujuk ke RS lain sebanyak 280 orang, keluar tanpa izin satu orang, dan meninggal dunia lima orang.
Berikut data jumlah ketersediaan tempat tidur di RSD Wisma Atlet per 16 September:
Tower 4
- Tempat tidur: 1.546
- Penghuni: 0
Tower 5
- Tempat tidur: 1.570
- Penghuni: 610
- Terisi 38,85 persen
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 5 Juta, India Diprediksi Bisa Lewati Amerika Serikat
Tower 6
- Tempat tidur: 1.036
- Penghuni: 922
- Terisi 89 persen
Tower 7
- Tempat tidur: 1.578
- Penghuni: 798
- Terisi 50,57 persen
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka