Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Ustaz Tengku Zulkarnain mengaitkan kasus penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber dengan gerakan komunis karena kejadiannya pada bulan September.
Dugaan itu muncul karena menurut Tengku ada banyak peristiwa penganiayaan, pembunuhan, yang terjadi pada September.
“Bahkan peristiwa-peristiwa yang didalangi komunis, di seluruh dunia itu, ada gerakannya itu adalah gerakan September. Jadi ini bukan hanya di Indonesia. Selalu gerakan September, menuju Oktober,” kata Tengku dalam ungkapannya dalam program Dua Sisi sebagaimana laporan Hops, media jaringan Suara.com.
Tengku menyebut salah satu gerakan yaitu yang dilakukan PKI Muso pada 1948.
“Banyak peristiwa begitu-begitu, penganiayaan-penganiayaan di Indonesia itu hampir terjadinya di bulan September. Jadi kita harus waspada, jangan kita segera fokus pada orangnya saja, oknumnya saja,” kata Tengku.
“Sebenarnya siapa mereka, kenapa terjadi, dan selalu sistematis, terarah,” Tengku menambahkan.
Polisi diminta dalami ceramah Syekh Ali Jaber
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Ustaz Tengku Zulkarnain menduga kasus penusukan terhadap penceramah Syekh Ali Jaber dilatari ketidaksukaan pendukung komunis dan sekuler terhadap pesan dakwahnya.
“Saya melihat begini, harusnya polisi kejar. Walau Syekh Ali dikenal adem, namun ada ceramahnya yang mengokohkan agama. Itu yang bikin panas komunis dan kaum Sekuler,” kata Tengku.
Baca Juga: Tengku Menerka Ceramah Ini Bikin Komunis Kepanasan Sama Syekh Ali Jaber
Tengku menyontohkan bagian ceramah yang dia yakini bikin hati komunis panas.
“Salah satu ceramahnya begini: Saya ingin berjuang, dan banyak melahirkan banyak penghafal Alquran. Dan satu hari nanti saya berharap ada imam, yang mengimami satu juta orang, dan itu diimami Presiden,” kata Tengku.
Menurut Tengku pesan tersebut menjadi momok bagi komunis dan sekuler.
“Itu berbahaya bagi mereka komunis dan sekuler. Sebab mereka nggak suka ini.”
Tengku berharap polisi mendalami kemungkinan tersebut, apakah isi ceramah ada kaitan dengan latar belakang penusukan Syekh Ali Jaber di Bandarlampung pada Minggu (13/9/2020), sore.
Jangan provokasi
Berita Terkait
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Buntut Tayangan Kontroversial Trans7, Fungsi KPI Dipertanyakan
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan