Suara.com - Pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin diminta mendengarkan usulan komponen masyarakat, di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Alwasliyah agar pelaksanaan pilkada serentak yang rencananya diselenggarakan 9 Desember 2020 ditunda dulu karena masih pandemi Covid-19.
Pemerintah diingatkan bahwa tugas utamanya menjaga keselamatan warga negara.
“Presiden Jokowi harus sensitif terhadap usulan yang disampaikan ormas-ormas besar tersebut. Karena menyangkut jiwa, kesehatan, dan keselamatan masyarakat,” kata Kyai Roni Tobaroni ketika dalam deklarasi Kerapatan Indonesia Tanah Air cabang Banten, Rabu (23/9/2020).
KITA adalah koalisi independen yang dideklarasikan 75 perwakilan organisasi relawan, tokoh lintas agama dan profesi pada tanggal 19 Agustus 2020 di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, sehari deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di Tugu Proklamasi.
Sekretaris Jenderal KITA Ayep Zaki menambahkan dari 45 dewan perwakilan seluruh Indonesia, sebagian besar meminta pemerintah menunda pilkada dan pilkades.
Zaki menambahkan kalaupun pilihan pemerintah pilkada tetap tidak bisa ditunda, KITA meminta harus ada mekanisme untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat. Selain itu, kata dia, harus ada lembaga pendampingan yang mengawal dan mengevaluasinya.
“Alhamdulillah, mendagri sudah memutuskan untuk menunda pilkades. Tinggal pilkada. Jokowi harus tegas memegang komitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat Indonesia,” kata Zaki dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com.
Deklarasi KITA dihadiri oleh anggota DPR dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq Faqih (ketua) dan perwakilan pengurus KITA Banten. Deklarasi berlangsung di Serpong Utara, Tangerang Selatan. Acara dibatasi berlangsung 90 menit dan menerapkan protokol kesehatan.
Secara virtual, hadir pengurus KITA pusat, di antaranya Taufik Rahzen, Siti Ma'rifah (putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin) Camel Panduinata, Edi Bonetski, dan Destian Bimasena serta ratusan pengurus perwakilan daerah.
Baca Juga: 2 Negara Menunda Pemilu di Masa Pandemi Covid-19, 3 Lainnya Tetap Lanjut
Maman yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka menegaskan semua pengurus KITA harus proaktif mendampingi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita telah membentuk relawan Wirajiwa untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya sikap gotong royong, ketahanan dan kemandirian,” kata dia.
Maman menambahkan Wirajiwa adalah tradisi baru yang akan membuat peta sosial dan psikis masyarakat agar siap menghadapi normalitas baru dengan moralitas baru.
KITA Banten mendaulat Roni Tobari, Handi Jatna, I Gede Raka, dan Matin Syarkowi masing-masing sebagai Ketua Majelis Hikmah, Ketua Badan Kebijakan dan sekjen serta Ketua Dewan Perwakilan.
Tag
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
4 Sunscreen Zinc Oxide Ideal Lindungi Kulit Sensitif dan Redakan Kemerahan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU