Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa mengaku heran dengan kaburnya Cai Changpan atau Cai Ji Fan (53), gembong narkoba asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China dari Lapas Kelas 1 Tangerang.
Dia pun mengaku masih tidak percaya dengan peristiwa napi yang melarikan diri dari dalam lapas itu
Hal tersebut diungkapkan saat meninjau Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (23/9/2020). Politisi Partai Gerindra itu pum mendesak polisi untuk mengusut dan menangkap lagi napi asal Tiongkok itu yang melarikan diri dengan cara menggali tanah di dalam penjara.
“Kasus ini tidak masuk akal semua. Jadi apa yang kita lihat tidak masuk akal,” katanya seperti dikutip dari Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (24/9/2020).
Kata Desmond, dalam sidak tersebut ada beberapa catatan keanehan-keanehan atas kaburnya narapidana itu.
Menurutnya, galian tanah dan bahkan pecahan keramik bekas galian tersebut tidak ditemukan dilokasi.
Selain itu, Desmond didampingi anggota lainnya menyebutkan, bahwa narapidana itu kabur dari dari kamarnya dan bahkan tepat dibawah kasur narapidana tersebut.
"Kami akan melakukan kunjungan kerja ke Polda Metro untuk melakukan investigasi mendalam atas kasus ini,” ujarnya.
“Tanahnya tidak ada, pecah-pecah keramik tidak ada, peralatan tidak ada. Jadi ini kesannya direkayasa, untuk membuktikan apa yang kita temukan hari ini (kemarin) kami minta Polda Metro Jaya, Polda Banten untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” tegasnya.
Baca Juga: 4 Fakta yang Ditemukan Komisi III Saat Tinjau Lokasi Kaburnya Napi WN China
Namun demikian, Desmond enggan menduga kaburnya narapidana tersebut lantaran indikasi keterlibatan orang dalam. Namun, hal itu harus dituntaskan oleh penyelidikan kepolisian.
“Ya, kami tidak berani ngomong ada atau tidak, dalam konteks ini kami netral tetapi ada hal-hal yang tidak rasional yang harus dibuktikan penyelidikan kepolisian,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Roy Marten Murka: Penjara Bukannya Menyembuhkan, Malah Jerumuskan Pecandu Narkoba!
-
Soal Amnesti, Menkum: Kemungkinan Napi Narkoba Hanya Ada 700 Orang yang Dapat
-
Amnesti Prabowo Bukan Solusi Kurangi Jumlah Napi Narkoba, LBH: Kalau Ganti Presiden Penjara Penuh Lagi
-
Satu per Satu Nama Bakal Diajukan ke DPR, Pemerintah Janji Transparan soal Napi Dapat Amnesti
-
39 Ribu Pengguna Narkotika Bakal Dapat Amnesti, Terbanyak Dibanding Narapidana Kasus Lain
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka