Suara.com - Seorang pria di India membeli sebuah ambulans untuk membantu orang lain setelah neneknya meninggal karena tidak menambatkan fasilitas tersebut.
Menyadur Indian Times, Shiju Shaij, penduduk asli Alappuzha, Kerala menyadari pentingnya ambulans ketika keluarganya mencoba membawa neneknya ke rumah sakit.
Nenek Shiju yang berusia 95 tahun mengeluh sakit di bagian dada dan mereka langsung berusaha menghubungi rumah sakit untuk mengirimkan ambulans.
Setelah menghubungi beberapa rumah sakit dan penyedia layanan ambulans, mereka tidak bisa mendapatkan satupun.
Akhirnya, Shiju memutuskan untuk membawa neneknya ke rumah sakit dengan mobil, tapi sudah terlambat dan wanita berusia 95 tahun itu menghembuskan napas terakhir sebelum sampai ke rumah sakit.
Setelah kejadian tersebut, Shiju merasa orang lain tidak boleh mengalami hal yang sama dengan apa yang keluarganya alami.
Sejak itu Shinju mendapatkan ide untuk membeli sebuah mobil ambulans dan menyediakan jasa untuk mengantarkan orang yang membutuhkan secara cuma-cuma.
Shiju mengatakan kepada media lokal bahwa dia bermaksud memberikan layanan secara gratis kepada mereka yang tidak mampu membayar.
Meski kekurangan ambulans telah menjadi masalah lama di negara tersebut, bahkan di kota-kota besar, makin parah dengan adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bayar Pengobatan Anak dan Utang, Ibu Rela Jual Semua Organ Tubuhnya
Meskipun beberapa negara bagian menambah jumlah armadanya untuk memenuhi permintaan karena Covid-19, seringkali belum bisa mencukupi banyaknya panggilan.
Banyak juga pengemudi ambulans yang terpaksa bekerja lebih dari 12 jam sehari karena tingginya jumlah pasien.
Dikutip dari India Express, Layanan Ambulans Darurat Maharashtra (MEMS), yang menjalankan 108 saluran bantuan bebas pulsa, telah mengalokasikan 66 ambulans untuk pasien Covid-19 dan 30 ambulans untuk umum. Di seluruh Maharashtra, MEMS telah memberikan 305 ambulans untuk tugas Covid-19.
Komite audit menyarankan bahwa ambulans ditempatkan di dekat permukiman kumuh untuk membawa pasien yang kritis dan pasien yang menderita sesak napas di Mumbai.
"Untuk mengambil pasien COVID-19, pengemudi harus memakai APD. Setelah menurunkan pasien, seluruh ambulans harus dibersihkan. Seluruh proses memakai dan melepas APD dan membersihkan ambulans bisa memakan waktu dua hingga tiga jam. Akibatnya waktu tunggu lebih lama," kata Alpa Jadhav, korporasi yang mewakili Andheri West.
Kekurangan ambulans juga mengakibatkan penundaan pengambilan mayat dari rumah sakit. Pada 26 April, sebuah keluarga menunggu selama tujuh jam untuk mendapatkan ambulans di rumah sakit St George untuk membawa ibu mereka yang berusia 63 tahun ke pemakaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?