Suara.com - Kali ini, politikus Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah bicara tentang Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Fahri pendidikan usia dini penting mengajarkan identitas “siapa aku” agar pandai bergaul dengan “siapa kamu.”
Gagal mengajarkan identitas, bikin orang galau pada usia tua. Menurut dia inilah akar dari kegagalan menyimpulkan “siapa kita” dengan baik.
Orang tidak toleran bukan karena pendidikan usia dini yang mengajarkan identitas. Justru, manurut Fahri, yang menjadi teroris ekstrem itu karena tidak punya konsep diri.
"Inilah penyakit kaum radikal kiri dan kanan, tidak percaya diri lalu serang identitas orang lain," katanya.
Semua teroris di kiri dan kanan adalah orang-orang yang tidak punya percaya diri, bahkan mereka adalah pengecut dan pecundang, kata Fahri.
Mereka, kata Fahri, tidak sanggup menghadapi dunia ini dengan syukur dan kebahagiaan yang bersumber pada pengenalan dasar: Tuhan, Aku, Kau, Kita dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Fahri musuh utama Republik besar ini adalah menghadapi otak kecil dan hati kotor yang senantiasa menginginkan penyederhanaan kekayaan dan keragaman yang dahsyat.
Negeri ini, kata dia, terlahir menjadi cermin sempurna dunia. Ribuan pulau, ribuan suku bangsa dan agama.
Baca Juga: Merapat Dukung Menantu Jokowi, Fahri Hamzah: Ini Kolaborasi Sempurna
Dari lima negara terbesar di dunia, empat negara hidup dalam kontinen yang hampir seragam: Cina, India, Amerika, Indonesia, dan Brasil.
"Hanya negeri kita yang hidup di wilayah kepulauan yang tersebar bagai ratna mutu manikam di khatulistiwa. Tidakkah itu keajaiban?" kata dia.
"Marilah kita berbangga sebagai Bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan sejak awal Republik ini berdiri. Tidak ada jalan sederhana menjadi Indonesia. Kerumitan itu Indah. Berbahagialah menghuni sepotong Surga di dunia. Bersyukurlah sahabat! Merdeka!" katanya.
Tag
Berita Terkait
-
5 Serum Vitamin C untuk Melawan Radikan Bebas bagi Kamu yang Sering di Luar Ruangan
-
4 Serum Mengandung Vitamin E untuk Lawan Radikal Bebas dan Tanda Penuaan
-
700 Bahasa Daerah Terancam Punah! Warisan Budaya Indonesia di Ujung Tanduk?
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
4 Toner dengan Alga Merah untuk Kulit Awet Muda, Ampuh Lawan Radikal Bebas!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling