Suara.com - Tak banyak yang tahu cerita hidup Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Di acara program bertema Saatnya Perempuan Bicara yang disiarkan salah satu televisi swasta, dia bercerita, mulai dari kapan pakai sorban, kerasnya hidup, sampai kemudian masuk Istana Presiden.
Soal sorban yang selalu dia pakai, Ngabalin punya cerita menarik.
“Waktu pulang sekolah, tidak berubah kelakuan, tetap main sama teman, pulang jam empat pagi. Padahal, kata orangtua, setelah pulang harusnya menjadi contoh,” katanya.
“Akhirnya dikasih sugesti sama orangtua (sorban), dibacakan Yasin, disumpah, jangan sampai lepas. Orangtua nggak mau tanggung jawab kalau dilepas, karena Tuhan akan menghukummu,” kata Ngabalin.
Ngabalin muda mengenyam pendidikan sampai tingkatan mMagister di Universitas Indonesia. Menurut data Hops -- media jaringan Suara.com -- pria kelahiran Fakfak, Papua Barat, ini, jebolan IAIN Alauddin Makassar UP (1994), Ilmu Komunikasi Univesitas Indonesia (2001), dan mendapatkan gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (2013).
Tapi pada suatu hari ketika tampil di acara Indonesia Lawyers Club, Ngabalin pernah melepas sorbannya. Itu pun ada cerita tersendiri.
Ketika itu, kata Ngabalin, dia sengaja melepasnya hanya untuk mengetes apakah aura ketampanannya masih ada.
“Itu waktu mau pergi ke ILC, coba lah apakah dengan kopiah hitam ini gantengnya masih ada, atau gimana. Dan kata orang auranya masih ada. Abang bilang alhamdulillah,” katanya.
Baca Juga: Profil Ali Mochtar Ngabalin Terlengkap
Ngabalin terharu kalau teringat perjalanan hidupnya. Dia pernah menjadi seorang loper koran, juru tagih, dan pekerjaan-pekerjaan yang menguras keringat lainnya.
“Berjuang jadi loper koran waktu umur 15 tahun. Jadi sekitar 40 tahun yang lalu. Nunggu orang, menagih,” katanya.
Ingin maju, Ngabalin kemudian pergi Makassar. Banyak pengalaman hidup yang dia rasakan di sana, di antaranya pernah tidur di masjid.
“Saya harus ambil keputusan, nggak boleh kembali kalau sudah berhasil. Makanya saya sudah magister, sudah lulus dari UI, kemudian kembali,” katanya.
“Orangtua di Papua, banyak saudara, biaya itu sulit. Dulu enggak bilang ke orangtua mau cari duit di Makasar. Sulit hidup,” kata Ngabalin.
Perjalanan membawanya ke dunia politik. Antara lain, dia pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Bulan Bintang. Dulu dia sangat keras mengkritik pemerintah, kini masuk Istana.
Berita Terkait
-
Aksi Kamisan di Istana Negara Pasca-Demo Besar
-
Cara Mendaftar di pandang.istanapresiden.go.id untuk Ikut Upacara HUT RI ke-80 di Istana Negara
-
Istana Presiden Sudan Kembali ke Tangan Tentara, Pertempuran Sengit 4 Hari Berakhir
-
Misteri 27 Rekaman Beethoven Milik Gus Dur Hilang di Istana Negara
-
Rekam Jejak Pandawara Group, Dipanggil Prabowo ke Istana Presiden Bahas Isu Sampah dan Lingkungan!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api