Suara.com - Lima petugas polisi senior dijatuhi diskors akibat penanganan mereka terhadap kasus pemerkosaan yang memicu aksi protes di India.
Menyadur Channel News Asia, Sabtu (3/10/2020) bulan ini seorang wanita berusia 19 tahun diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh empat orang pria.
Wanita dari kasta Dalit tersebut ditemukan di sebuah lapangan di luar desanya di Hattrash di negara bagian Uttar Pradesh, India dan meninggal minggu ini di rumah sakit New Delhi.
Polisi telah menangkap empat pria yang diidentifikasikan sebagai tersangka atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan wanita tersebut.
Namun polisi menghadapi kritik atas penanganan kasus tersebut yang dinilai pihak keluarga tidak adil karena korban dari kasta bawah.
Selain itu, polisi juga kedapatan mengkremasi jasad wanita itu di tengah malam, bertentangan dengan keinginan pihak keluarga korban dan adat istiadat agamanya.
Seorang polisi senior pada Kamis (1/10) semakin memicu kemarahan warga setelah mengklaim bahwa laporan forensik dan otopsi menunjukkan bahwa wanita itu tidak diperkosa.
Klaim tersebut bertentangan dengan pernyataan korban dan ibunya dan temuan rumah sakit tempat wanita itu dirawat, sementara para ahli mengatakan tes forensik dilakukan terlalu lama setelah insiden tersebut.
Ratusan polisi juga membarikade desa, mencegah keluarga korban itu pergi dan wartawan serta politisi oposisi untuk berkunjung ke rumah mereka.
Baca Juga: Seusai Dirudapaksa Tetangga, Gadis Usia 13 Tahun Gantung Diri
Ponsel milik keluarga korban juga dilaporkan telah disita oleh polisi.
Saudara laki-laki korban mengatakan kepada salah satu saluran berita India bahwa keluarga tersebut takut akan nyawa mereka. Namun, pengadilan tinggi setempat telah memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan perlindungan kepada keluarga tersebut.
Kepala menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath Jumat malam mengumumkan penangguhan kepala polisi distrik Hathras dan empat anggotanya.
Seorang biksu Hindu dan sekutu dekat Perdana Menteri Narendra Modi juga mengumumkan bahwa keluarga korban, terdakwa dan polisi yang diskors semuanya akan menjalani tes kebohongan dan narkoba.
Pada Jumat malam, sekitar 500 orang termasuk menteri utama ibu kota dan seorang politisi Dalit terkemuka berkumpul di pusat kota New Delhi menuntut keadilan.
"Kami (wanita) sebenarnya tidak bebas, meskipun India merdeka," kata Sanskriti, salah satu demonstran kepada AFP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap