Suara.com - Seorang remaja perempuan di India nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri usai dirudapaksa oleh pemuda yang tinggal di dekat rumahnya.
Menyadur Gulf News, Jumat (2/10/2020), pelaku sebelumnya membohongi korban dengan menyamar sebagai saudaranya guna melancarkan aksinya.
Insiden yang terjadi di distrik Lakhisarai ini bermula ketika pelaku menelepon korban, mengaku sebagai saudara perempuan yang ingin menyambangi rumah si gadis.
Korban yang saat itu berada di rumah sendiri, tak menaruh curiga mengizinkan pelaku untuk datang ke tempatnya pada Selasa (29/9).
Tak disangka, tamu yang datang ternyata bukanlah yang ia kenal. Pemuda itu langsung mengunci pintu dari dalam dan melecehkan korban secara seksual.
Ia juga mengancam akan membunuh korban jika gadis itu bernai mengungkapkan kejadian tersebut kepada siapa pun.
Belakangan korban jatuh sakit. Dia lantas memberi tahu kedua orang tuanya atas apa yang ia alami dan pihak keluarga langsung mengajukan laporan ke kantor polisi setempat.
Namun ketika orang tua korban selesai kembali dari kantor polisi, mereka malah menemui putrinya tak bernyawa.
"Ketika kami kembali ke rumah dari kantor polisi, kami menemukan putri kami tergantung di langit-langit dengan bantuan syal," ujar orang tua korban.
Baca Juga: 4 Fakta Penemuan Mayat WN Korea di Apartemen Kebayoran Baru
Sang anak nekat mengakhiri hidup, sambung orang tuanya, lantaran tak mampu menanggung aib.
Polisi pun langsung melakukan penyelidikan yang berujung pada penggerebekan tersangka di kediamanannya. Namun pemuda itu telah kabur.
"Kami melakukan penggerebekan di kediaman terdakwa, tetapi rumahnya dikunci. Terdakwa akan segera ditangkap," kata polisi yang bertanggung jawab, Vaibhav Kumar.
Insiden rudapaksa yang berujung bunuh diri ini terjadi di tengah kasus gadis Dalit yang diperkosa oleh sekelompok geng di Hathras, Uttar Pradesh. Korban juga meninggal dunia.
Pekan lalu, seorang remaja korban pemerkosaan dari distrik Kishanganj, melahirkan di kantor pejabat senior polisi di Bihar, saat ia melaporkan pelaku, setelah gagal mendapatkan keadilan dari pengadilan desa setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung