Suara.com - Setelah pemerintah menyetujui pengesahan undang-undang sapu jagat yang kontroversial, UU Cipta Kerja, Presiden Joko Widodo menuai badai kritik.
Salah satu kritik dilontarkan cendekiawan muslim Ulil Abshar Abdalla. Berpijak pada keadaan sekarang, Ulil memprediksi keadaan bangsa yang diwarnai ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah akan berlangsung hingga empat tahun kedepan atau hingga pemilu 2020.
Ulil menekankan bahwa dia amat menyayangkan langkah pemerintah Jokowi melakukan sejumlah "blunder politik" dalam setahun terakhir. "Sayang sekali."
Beberapa "blunder politik" yang dilakukan pemerintah Jokowi dalam setahun terakhir yang disebutkan Ulil dalam media sosial, antara lain revisi UU KPK yang melemahkan lembaga anti-rasuah itu, penanganan pandemi Covid-19 yang disebut Ulil kacau, pemerintah tetap ngotot melaksanakan pilkada serentak di tengah pandemi, dan yang terbaru, "ngebut" mengesahkan UU Cipta Kerja.
Sejumlah "blunder politik" pemerintah dinilai Ulil telah menggerus kepercayaan publik. Dalam empat tahun sisa pemerintahan Jokowi ini, Ulil memprediksi akan susah mengerek kepercayaan publik kembali. Sebab, sudah ada tren dalam setahun terakhir ini: Jokowi seperti tak peduli pada suara publik.
Perkembangan menarik dari keadaan sekarang, menurut Ulil, elemen masyarakat yang selama ini jarang atau malahan tidak pernah membicarakan politik, tiba-tiba ikut peduli pada proses pengesahan UU Cipta Kerja yang penuh masalah.
"Mereka ini tiada lain adalah K-Popers. Ini menandakan: something has seriously gone wrong," kata Ulil.
Menurut pendapat Ulil jika Presiden Jokowi tidak mau mengubah sikap dan mulai rendah hati menunjukkan komunikasi publik yang menandakan bersedia mendengar aspirasi rakyatnya, sulit akan ada pemulihan kepercayaan publik.
"Yang terjadi adalah makin merosotmya kepercayaan itu," kata Ulil.
Baca Juga: Kini Pro Jokowi, Ferdinand: Buat Kaum Kadal yang Tuduh Penjilat, Anda Salah
Dalam pernyataan yang disampaikan di media sosial, Ulil juga menyebutkan beberapa momen politik yang menurut dia menandakan bahwa Presiden Jokowi seperti sengaja men-cuek-kan suara-suara profetik dan nurani publik.
"Pertama, waktu revisi UU KPK. Saya ingat, waktu itu banyak tokoh-tokoh senior di republik ini yang membujuk Jokowi untuk menerbitkan perppu. Dia ndak peduli," katanya.
Momen lain yang disebutkan Ulil, waktu dua ormas Islam besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, meminta agar pelaksanaan pilkada serentak akhir tahun 2020 ditunda karena pandemi, Presiden Jokowi tak peduli.
"Ia jalan terus, as if nothing happens," kata Ulil.
Momen terakhir: Presiden Jokowi meninggalkan ibu kota ketika buruh dan mahasiswa demo atas pengesahan UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). "Yang ironis, Presiden pergi ke Kalteng untuk, antara lain, melakukan hal yang begitu remeh: menengok bebek," katanya.
Menurut Ulil momen-momen tersebut menegaskan komunikasi politik yang dilakukan Presiden amat buruk. "Buruk sekali."
Berita Terkait
-
Senggol Terus Ijazah Jokowi dan Gibran, Apa Latar Belakang Pendidikan Roy Suryo?
-
Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?
-
Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
Ada Parkir Ilegal Selama 21 Tahun di Lahan Pemprov DKI, Kerugian Capai Rp 37,8 Miliar
-
Keracunan Lagi! Puluhan Siswa SD di Cianjur Muntah-muntah, Ngeluh Tempe MBG Bau Tak Sedap
-
Ribuan Siswa Keracunan, BGN Wajibkan Semua Koki MBG Punya Sertifikat: Atau Dapur Ditutup Paksa!
-
KPK Resmi Tahan Direktur PT WA Menas Erwin Djohansyah Tersangka Suap Eks Sekretaris MA
-
PPP Siap Gelar Muktamar X: Presiden dan Ketum Partai Lain Diundang Sambut Ketua Umum Baru
-
Momen Menas Erwin Penyuap Sekretaris MA Digelandang KPK Usai 'Traktir' Hotel Ratusan Juta
-
Viral Lubang Raksasa Telan Truk dan Rumah Sakit di Bangkok Thailand, MRT Terancam
-
3 Titik Unjuk Rasa di Jakarta Pusat, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan
-
Pembobolan Rekening Dormant Rp 204 Miliar, 2 Tersangka Juga Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab BRI
-
Modus Licik Terbongkar! Komplotan Pembobol Rekening Dormant 'Sulap' Uang Rp204 M jadi Valas