Suara.com - Mantan Ketua DPR dari Partai Demokrat Marzuki Alie meradang karena merasa nama baiknya dirugikan oleh informasi yang disebarkan salah satu akun media sosial Twitter yang menyebutnya membiayai demonstrasi mahasiswa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Marzuki Alie meminta tim cyber Mabes Polri untuk menangkap pemilik akun yang dinilai telah memprovokasi masyarakat itu. "Yang terhormat CCIC Polri mohon ditangkap akun ini telah memprovokasi masyarakat," kata Marzuki Alie. Dia memberikan tautan salah satu akun Twitter.
Marzuki yang juga menjabat rektor Universitas Indo Global Mandiri menjelaskan perhatian kampus yang diberikan kepada mahasiswa UIGM yang hendak demonstrasi bertujuan supaya mereka taat hukum dan tidak mudah disetir pihak yang berkepentingan.
"Mahasiswa itu anak saya karena saya rektor, mereka mau unjuk rasa menyampaikan aspirasi. Sebagai rektor, saya punya tanggung jawab agar mereka itu taat hukum, taat prokes, dan tidak ditunggangi," kata Marzuki Alie.
Marzuki Alie kemudian menjelaskan duduk perkaranya. Penjelasan ini, kata dia, juga sudah disampaikan kepada jurnalis yang mewawancarainya pada Sabtu (10/10/2020).
Pesan Marzuki kepada mahasiswa ketika itu, yakni mempersilakan mereka untuk menyampaikan aspirasi, asalkan taat hukum, tidak anarki, dan taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kampus juga memberikan masker dan hand sanitizer kepada mahasiswa yang hendak demonstrasi.
"Kami siapkan uang makan, agar tidak ada yang nunggangi. Tapi mereka menolak tidak mau terima uang makan," kata Marzuki.
Itu sebabnya, dia mendesak polisi untuk menindak akun yang membuat narasi seakan-akan dia mendanai demonstrasi mahasiswa. "Ini harus ditindak."
Cikeas dituduh danai demonstrasi
Baca Juga: Isi Surat Ferdinand Tinggalkan Demokrat yang Diserahkan ke AHY Tembusan SBY
Usai menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Partai Demokrat mendapat tuduhan tak main-main. Di antara informasi miring yang ditujukan kepada partai ini, Cikeas dituduh mendanai peristiwa 8 Oktober 2020 yang berakhir dengan perusakan fasilitas umum di sejumlah daerah.
"Pernyataan aksi dan gerakan besar penolakan UU Ciptaker 8 Oktober 2020 diinisiasi dan didanai oleh Partai Demokrat atau Cikeas adalah pernyataan fitnah dan hoax serta tidak berdasar. Pernyataan tersebut juga melecehkan kaum buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain yang turun ke jalan, yang murni menyuarakan penolakan UU Ciptaker," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Ossy Dermawan dalam pernyataan tertulis.
Dalam pernyataan tertulis tertanggal 9 Oktober yang diterima Suara.com, Sabtu (10/10/2020), disebutkan pula nama salah satu akun media sosial yang disebut Ossy sebagai akun buzzer.
Partai Demokrat tidak akan tinggal diam. Mereka akan menempuh jalur hukum jika tuduhan tersebut terus dilancarkan.
Partai Demokrat merupakan salah satu partai di DPR yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU pada rapat paripurna yang berlangsung Senin (5/10/2020) -- satu lagi partai yang menolak adalah PKS, sementara tujuh partai mendukung.
Penolakan Demokrat disampaikan dalam pandangan mini fraksi tanggal 3 Oktober 2020 dan pada waktu rapat paripurna tanggal 5 Oktober 2020.
Berita Terkait
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
-
Wakili Ketum Partai Demokrat, Ibas Penuhi Panggilan Mendadak Prabowo di Istana Negara
-
Tito Karnavian Dituding Sadap Anas Urbaningrum di Kongres Demokrat 2010 Demi Muluskan Karier
-
Fenomena Bendera 'One Piece' vs Merah Putih: Sekjen Demokrat Sebut Ganggu Patriotisme
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru