Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menceritakan kronologis Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang ditembaki kelompok separatis di Papua, beberapa waktu lalu.
Mahfud menjelaskan dua orang perempuan itu berjalan di tengah jalan dan menghalangi laju rombongan TGPF. Keduanya sempat diminta untuk berjalan di pinggir namun tidak diindahkan.
"Pak Faisal ini yang mengawal, Faisal Akbar itu berteriak, ibu minggir, dia tersenyum saja," kata Mahfud dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/10/2020).
Ketika perhatian TGPF terpusat kepada dua orang perempuan tersebut, serangan tembakan langsung muncul dari atas. Saat tembakan mereda, dua perempuan itu langsung menghilang.
"Sesudah tembakan dari atas perempuannya menghilang lalu ada tembakan dari bawah untuk memberi kesempatan yang di atas itu lari," ujarnya.
Menurut Mahfud, serangan tembakan itu jelas dilakukan oleh kelompok separatis.
Hal tersebut diperkuat pernyataan dari juru bicara TPNPB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom yang menyebut pihaknya bertanggung jawab atas penembakan rombongan TGPF.
"Sudah jelas, itu klaim mereka dan itu memang betul direncanakan," ucap Mahfud.
"Itu yang sudah mengklaim dan itu yang akan kita buru. Itu tugas negara memburu yang begitu, karena itu kriminil."
Baca Juga: Pulang ke Jakarta, Hasil TGPF Intan Jaya Ditarget Rampung 17 Oktober 2020
Sebelumnya, anggota TGPF Intan Jaya dan satu anggota TNI ditembak oleh kelompok separatis berrsenjata (KSB) pada Jumat (9/10/2020).
Anggota TGPF yang dimaksud ialah Bambang Purwoko yang juga bekerja sebagai Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan, kejadian terjadi pukul 15.30 WIT, tepatnya di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Kabupaten Intan Jaya.
"Di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita telah terjadi penghadangan oleh KSB terhadap rombongan TGPF saat kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa," kata Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).
Ia mengungkapkan kalau Bambang mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Namun Bambang dikabarkan masih dalam kondisi kasar.
Sementara anggota TNI yang ikut menjadi korban ialah Sertu Faisal Akbar yang bertugas sebagai Satgas Apter Hitadipa. Faisal mendapatkan luka tembak di pinggang dan dalam kondisi sadar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota