Ketiga, inovasi pelayanan daring sehingga anak mengetahui informasi seputar penyakit tidak dikenal serta sadar dengan kesehatan mental dirinya.
Indonesia memiliki Forum Anak Nasional (FAN) dibawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
FAN sebagai mitra pemerintah dalan menyampaikan aspirasi anak Indonesia. Juga, FAN memberi kesempatan bagi delegasi anak menjelajah Indonesia bertemu teman-teman dari daerah lainnya, berkegiatan secara positif dan mewujudkan cita-cita Indonesia Layak Anak (IDOLA).
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, FAN telah membuat berbagai karya, di antaranya memotivasi pengembangan diri, menjadi pendengar yang baik dan konselor bagi sesama, serta survey tentang Covid-19.
Selain itu, delegasi anak Indonesia mengenalkan dua pilar penyangga keluarga. Pertama, membuat dan mendistribusikan buku elektronik ketahanan keluarga dalam menghadapi Covid-19 yang mencakup kebutuhan dasar, protokol di rumah, perawatan responsif, dukungan terhadap emosi anak, dukungan terhadap kesejahteraan pengasuh, serta koneksi sosial.
Kedua, adanya Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di berbagai kota/kabupaten dan memberi pelayanan secara gratis berupa konsultasi psikologis secara daring dan luring bagi anak-anak dan remaja, melakukan kampanye kesadaran kesehatan mental kepada anak-anak dan remaja, dan mensosialisasikan layanan Puspaga dari pintu ke pintu ke daerah 3T.
Dalam forum diskusi daring, para peserta mendapat kesempatan bertanya satu sama lain, seperti terbatasnya akses internet untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), meningkatnya pernikahan anak akibat menurunnya kondisi ekonomi keluarga, serta kebebasan anak dalam mengakses media sosial yang tidak proporsional.
ACF hadir untuk hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, tidak mendiskriminasi, menghormati pandangan anak, dan kepentingan terbaik anak didasarkan pada One Vision, One Identity and One Community.
Asesmen 6th ASEAN Children Forum mengedepankan prinsip ramah anak, inklusivitas, transparansi dan persamaan gender serta mencakup antara lain pelaksanaan ACF secara tahunan yang diikuti penambahan durasi hingga 4 hari, mempromosikan ACF melalui situs dan media sosial.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah ASEAN SLOM-WG, Kemnaker Dukung 5 Program Ketenagakerjaan
Selain itu, mengenalkan mekanisme peraturan negara masing-masing dalam forum regional, memastikan pendokumentasian ACF dan memantau tindak lanjut, meningkatkan keikutsertaan dan mengatur asosiasi alumni ACF, serta memperbaiki Kerangka Acuan Kerja (KAK) ACF melalui ad referendum sebelum akhir Desember.
Perbaikan KAK ACF yakni perkembangan dalam hak kelangsungan hidup, hak pembangunan, hak perlindungan dan hak keikutsertaan.
Di antara rekomendasi ACF yaitu mengajarkan anak mengenai kebersihan tangan dan kesehatan mentalnya, menghabiskan waktu bersama anak, memperbarui informasi tentang Covid-19 secara berkala.
Termasuk, mendukung anak menghadapi kesulitan sekolah daring dengan menciptakan lingkungan yang suportif di rumah, mendengar keluh kesah anak, memastikan anak mengkonsumsi gizi seimbang, baik anak di kota maupun desa.
Berita Terkait
-
Covid-19 Meningkat, Pemkab Kutai Kartanegara Perpanjang Pembatasan Sosial
-
Sempat Ditunda Gegara Kena Corona, Benny Tjokro Jalani Sidang Tuntutan
-
Studi: Golongan Darah Tentukan Risiko Penularan dan Keparahan Covid-19
-
Tak Perlu Takut, Begini Cara Atasi Kecemasan selama Pandemi Covid-19
-
Nyeri Otot Sampai Diare, Warga Mempawah Meninggal Positif Corona
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini