Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan diimpor pemerintah bisa langsung disuntikkan meski belum ada satu pun kandidat vaksin yang lolos uji klinis.
Direktur Registrasi Obat BPOM, Lucia Rizka Andalusia menjelaskan bahwa pada masa darurat kesehatan seperti saat ini memungkinkan untuk menyuntikkan vaksin dengan syarat emergency use authorization atau EUA yang ditujukan pertama pada tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
"Pada masa pandemi Covid-19 ini memungkinkan diberikannya emergency use of authorization (EUA) sesuai dengan peraturan BPOM No 27 Tahun 2020 tentang kriteria dan tata laksana registrasi obat terhadap vaksin dan obat untuk penanganan Covid-19," kata Lucia dalam jumpa pers virtual dari Lawan Covid19 ID, Kamis (15/10/2020).
Meski memiliki syarat EUA, dokter Lucia memastikan pihaknya tetap akan menjamin keamanan dan efektivitas dari vaksin ini, termasuk mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.
Menurutnya, terhadap vaksin yang diberikan EUA harus didukung bukti keamanan khasiat dan mutu yang memadai. Sehingga sudah dapat digunakan meski harus tetap dilakukan pemantauan khasiat dalam populasi yang lebih besar serta keamanan yang lebih ketat.
"BPOM sangat hati-hati dalam percepatan ketersediaan obat dan kepastian untuk mendapatkan akses terhadap vaksin ini," ujarnya.
Saat ini tim BPOM tengah berangkat ke China untuk melakukan inspeksi terhadap tiga produsen vaksin Covid-19 yang ditargetkan pemerintah, antara lain Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac yang sudah mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat atau EUA dari China.
Rencananya, vaksin dari Sinovac akan dibeli sekitar 143 juta dosis bekerjasama dengan BUMN PT Bio Farma.
Kemudian Sinofarm sebanyak 15 juta dosis, serta Cansino sebanyak 100.000 dosis vaksin pada akhir Desember 2020 dan 15 juta dosis di tahun 2021.
Baca Juga: BPOM Gandeng MUI Menuju China, Inspeksi Proses Pembuatan Vaksin Covid-19
Berita Terkait
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Apakah Daviena Skincare Sudah BPOM? Begini Cara Memeriksanya
-
Buat Surat Terbuka, Nikita Mirzani Minta BPOM Jadi Saksi Ahli di Sidang Kasusnya Lawan Reza Gladys
-
Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
Terkini
-
Dorong Gig Economy, Pramono Anung Janji Siapkan Fasilitas Publik Terintegrasi Co-Working Space
-
Negara Siap Biayai Kuliah Lulusan Sekolah Garuda di Kampus Top Global, Asal Penuhi Syarat Ini!
-
PAM Jaya Diingatkan Prioritas Utama Tetaplah Pelayanan Publik
-
Guru Agama hingga Marbot Senyum Lebar, Pemkot Semarang Naikkan Besaran Bisyarah
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1