Suara.com - Dua orang pastor Katolik diadili di Vatikan, dalam kejadian pertama kalinya, atas kasus pelecehan seksual.
Gabriele Martinelli (28) dituduh melakukan pelecehan seksual terdahap seorang putra altar antara 2007 dan 2012.
Enrico Radice (72) didakwa menutupi dugaan penyerangan saat dia menjadi rektor sekolah teologi di mana pelecehan tersebut diklaim terjadi.
Kedua pria tersebut belum mengajukan pembelaan maupun mengomentari tentang kasus masing-masing.
Meski sejumlah pastor tengah menghadapi tuduhan pelecehan di seluruh dunia, Vatikan tidak pernah menggelar persidangan terkait tuduhan pelecehan seksual di dalam wilayahnya.
- Film dokumenter dirilis, petinggi Gereja Katolik minta Vatikan selidiki tudingan pelecehan seksual
- Bagaimana Paus Fransiskus tangani skandal seks di Gereja Katolik?
- Paus Fransiskus cabut 'asas kerahasiaan' kasus pelecehan seksual anak oleh pastor dan pejabat gereja
Persidangan itu, yang dimulai dengan sidang singkat pada Rabu, menjadi simbolis karena Vatikan adalah rumah bagi kepemimpinan spiritual Gereja Katolik Roma.
Apa tuduhannya?
Martinelli dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki di Seminari Pius X di Vatikan, yang menampung putra-putra altar yang melayani Misa di Basilika Santo Petrus.
Ia juga pernah mengikuti seminari itu lalu menjadi seorang pastor. Jaksa penuntut mengklaim Radice tidak menghentikan penahbisan Martinelli meskipun mengetahui tentang tuduhan tersebut.
Pada hari Rabu, selama persidangan yang berlangsung selama delapan menit di sebuah ruang sidang kecil, tuduhan terhadap kedua pria tersebut dibacakan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sahkan Aturan Baru Antikorupsi di Vatikan
Martinelli dituduh memaksa seorang anak laki-laki, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum, untuk menjalani "tindakan duniawi" selama beberapa tahun. Pelecehan itu diduga dimulai saat anak itu berusia 13 tahun.
Radice, sementara itu, dituduh menutupi dugaan penyerangan dan mencoba mengalihkan penyelidikan resmi.
Tak seorang pun berbicara selama persidangan dan sidang pengadilan reses selama dua minggu.
Gereja Katolik yang terguncang
Seminari itu, yang terletak hanya beberapa meter dari tempat tinggal Paus Francis, melatih putra altar untuk misa kepausan.
Tuduhan pelecehan seksual dilaporkan diketahui sejak 2012, tetapi hanya diungkap oleh jurnalis yang berbicara dengan teman sekamar korban pada 2017.
Tuduhan pelecehan endemik sejak beberapa dekade yang lalu telah mengguncang Gereja Katolik secara mendalam.
Paus Fransiskus telah mengambil langkah untuk menanganinya, tetapi dia dipandang oleh para pengkritiknya terlalu lambat untuk mengenali skalanya.
Jadi, ketika tuduhan terus muncul, jelas betapa banyak kasus potensial yang masih dihadapi Gereja.
Paus Fransiskus menyerukan "tindakan tegas" ketika dia terpilih pada 2013, tetapi para kritikus mengatakan dia belum bertindak cukup untuk meminta pertanggungjawaban para uskup yang diduga menutupi pelecehan seksual.
Pada Agustus 2018, dia menulis kepada semua umat Katolik Roma yang mengutuk pelecehan seksual di kalangan klerikal dan menuntut diakhirinya upaya untuk menutup-nutupi kasus.
Dan tahun lalu, ia mewajibkan para pastor Katolik Roma untuk melaporkan kasus pelecehan seksual.
Anda mungkin tertarik dengan:
Berita Terkait
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Tersandera Maskulinitas, Laki-Laki Takut Mengaku Dilecehkan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat