Suara.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ahmad Najib Burhani, membuat sebuah uraian yang menelaah sikap Nahdhatul Ulama (NU) terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Menurut Burhani, ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut telah berulang kali mengkritik pemerintah meski sebelumnya NU ikut menyokong keberhasilan Jokowi ke tampuk kekuasaan republik ini.
"Nahdlatul Ulama sebelumnya telah memberikan dukungan penuh di belakang pemerintahan Joko Widodo. Kritiknya baru-baru ini terhadap keputusan presiden untuk melanjutkan jajak pendapat regional dan Omnibus Law menunjukkan keretakan," tulis Burhani dikutip Suara.com, Senin (19/10/2020).
Burhani menilai, kritikan demi kritikan yang dilontarkan NU tersebut merupakan bentuk kekecewaan kepada pemerintah.
Pasalnya, Jokowi tidak memberi kesempatan kepada kader NU untuk menjadi menteri agama yang malah diserahkan kepada kalangan militer Fachrul Razi.
Ketua umum PBNU Said Agil Siradj, bahkan dinilai telah menunjukkan perpaduan antara keputusasaan, ketidakpedulian, dan sikap acuh tak acuh terhadap apa yang akan dilakukan Jokowi di masa jabatan keduanya.
"Yang memperparah masalah, hubungan NU dengan pemerintahan Jokowi semakin menurun, terutama dengan kebijakan Pilkada yang kontroversial dan Omnibus Law tentang Penciptaan Kerja (Undang-Undang Cipta Kerja). NU telah mengambil sikap untuk menantang pemerintah dalam dua masalah tersebut," lanjut Burhani.
Selain itu, Pilkada serentak di tengah pandemi juga menjadi salah satu alasan kuat NU mengkritik pemerintahan.
NU bahkan mengeluarkan pernyataan resmi pada 20 September lalu agar pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum untuk menunda pemilu hingga krisis kesehatan mereda.
Baca Juga: Gus Nur: NU Ibarat Bus yang Sopirnya Mabuk, Berpenumpang Liberal dan PKI
Dalam analisisnya, Burhani menyebut rekomendasi NU sering diabaikan Jokowi sehingga ormas Islam ini merasa putus asa.
Oleh karenanya, Burhani tak keberatan jika NU telah kembali ke akarnya menjadi organisasi masyarakat sipil sebagai jembatan suara rakyat.
"Setelah sempat putus asa dengan pemerintahan Jokowi, NU bisa dikatakan telah kembali ke akarnya yang sudah lama berdiri sebagai organisasi masyarakat sipil," tulis Burhani.
NU menurut Burhani, pada dasarnya adalah organisasi masyarakat sipil yang merupakan kekuatan lain dalam demokrasi.
Artikel tersebut kemudian diunggah di akun Twitter @najib_lipi.
Sejumlah warganet terpantik untuk memberi pandangannya di kolom komentar unggahan tersebut.
Berita Terkait
-
Duga Hina Ponpes Lirboyo Demi Rating, Gus Nadir Semprot Bos Trans7 Andi Chairil: Jahat Sekali Anda!
-
Pendiri NU Alumni Al Khoziny, Gus Miftah Cibir DPR yang Mau Cabut Izin Ponpes
-
Dicap Hina Kiai dan Santri, Seruan Gus Nadir: Pecat Produser hingga Boikot Iklan di Trans7
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Gubernur Bobby Dorong Sinergi Pemerintah dan Dunia Usah, Targetkan Ekonomi Sumut 7,2 Persen
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum