Suara.com - Salah satu bagian tembok pabrik makanan ringan, PT Khong Guan roboh pada 10 Oktober lalu karena hujan deras. Robohnya tembok tersebut dianggap sebagai penyebab banjir yang melanda warga Ciracas, Jakarta Timur.
Setidaknya ada tiga RT yang harus kebanjiran karena peristiwa itu. Di antaranya adalah RT 05, 09, dan 10 yang dihuni 250 Kepala Keluarga (KK).
Ketua RW 08, Suherman mengatakan setidaknya ada tiga RT yang dirugikan karena tembok roboh itu. Warga pun disebutnya sepakat untuk meminta ganti rugi sebesar Rp 350 juta.
"Tiga RT itu Rp 350 jutaan lah, kecil sebenarnya untuk perusahaan mah enggak besar lah," ujar Suherman saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020).
Menurutnya, robohnya tembok ini merupakan kesalahan dari perusahaan tersebut. Sebab, tembok yang dibuat disinyalir di bawah standar dan gampang rusak.
Bahkan, kata Suherman, kejadian ini bukan yang pertama kali. Karena itu, ia ingin agar warga yang terdampak mendapatkan keadilan lewat ganti rugi itu.
"Jadi ini kan yang kedua kali, dulu pernah kejadian seperti ini juga, dan dari pihak perusahaan itu lambat kalau menanggapi, responsnya kurang kalau untuk kejadian seperti ini," kata Suherman.
Saat kejadian pertama tahun 2012, pihak Khong Guan disebutnya seakan tak terlalu memedulikan kejadian ini. Bahkan ganti rugi yang diberikan terkesan semaunya.
"Mereka seenak saja kasih sekian kan saya kasih di bawah gimana, kan ribut jadinya. Kan ada yang minta ini, minta segitu," pungkasnya.
Baca Juga: Minta Jangan Dibandingkan, Wagub DKI: Pusat Normalisasi, Kita Naturalisasi
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Urusan Banjir 'Abadi' Belum Selesai, Wakil Ketua DPR RI Turun Kembali ke Desa Karangligar
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan