Suara.com - Sebuah video pria dalam mobil berplat merah yang diduga adalah Presiden Joko Widodo membagikan bingkisan dari dalam mobil beredar di sosial media.
Warganet menyoroti orang di dalam mobil yang membagikan bingkisan dengan cara melemparnya ke jalan.
Video berdurasi 22 detik itu dibagikan oleh akun Twitter @demoSoCRAZY.
Dalam video tersebut, tampak warga tengah merekam iring-iringan mobil berplat merah yang diduga milik Presiden RI.
Dari balik jendela mobil yang terbuka, tampak sesosok laki-laki yang diduga adalah Presiden Jokowi melambaikan tangan kepada warga yang menyapanya.
Tak berapa lama kemudian, mobil tersebut melambat dan orang yang diduga Presiden Jokowi itu mengeluarkan sesuatu dari dalam mobil dengan melemparnya ke jalan begitu saja.
Benda itu diduga adalah bingkisan untuk warga yang menyapa tersebut. Warga pun berbondong-bondong memungut bingkisan itu dari jalan.
Simak video pembagian bingkisan dari mobil plat merah itu DI SINI.
Namun, warganet menganggap cara membagikan bingkisan yang dinilai tidak etis dilakukan oleh seorang pejabat negara dengan mobil berplat merah.
Baca Juga: Luhut Merasa Seperti Alien saat Berkunjung ke China Pakai Masker
"Indahnya berbagi. Tapi.. Apa enggak bisa dengan cara yang lebih baik lagi Pak? Susah benar ubah watak seperti ini ya Pak?" komentar @demoSoCRAZY.
Pegiat sosial sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Tabligh, Mustofa Nahrawardaya pun turut berkomentar soal video tersebut.
"Ini hanya soal etika. Kalau enggak didapatkan dari pendidikan ortu, susah," tulis dia.
"Memberikan sesuatu dengan cara melempar; Masyarakat Indonesia dianggap sebagai sampah semua bagi kaum elite, termasuk petinggi kita. Tapi kebanyakan banyak yang masih belum sadar dengan sampah-sampah berdasi," tulis @Opthymuz.
"Miris gue lihatnya, apa tidak ada cara lain membagikannya? Turun kek, cara ngasihnya ini masa dilempar," komentar @Suku__Chaniago.
Hingga berita ini disusun, Suara.com masih mencoba menghubungi pihak Istana untuk mendapat konfirmasi atas kebenaran Presiden Jokowi membagikan bingkisan dalam video tersebut.
Berita Terkait
-
Luhut Merasa Seperti Alien saat Berkunjung ke China Pakai Masker
-
Pengamat Rajin Kritik Jokowi, Ngabalin: Dia Nggak Tahu Apa yang Terjadi
-
Kronologi Pembunuhan Kerabat Jokowi, yang Dikira Kecelakaan Mobil
-
Jokowi Dorong UGM Cari Solusi Konsep Pertanian dan Industrialisasi
-
Faisal Basri: Ayo Pak Jokowi Kembali ke Jalur, Kita Gak Butuh Omnibus Law
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan