Suara.com - Cendekiawan muslim dan Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla mengkritisi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut tidak memiliki beban dalam memimpin Indonesia pada periode kedua. Kritikan yang disampaikan itu terkait polemik Undang-Undang Cipta Kerja.
Ulil menilai Jokowi tidak lagi mempertimbangkan suara rakyat dalam mengambil kebijakan, termasuk soal UU Cipta Kerja. Pasalnya gelombang protes dan penolakan terhadap undang-undang sapu jagat tersebut terjadi di berbagai kalangan.
"Situasi yang terjadi saat ini bagi saya juga agak menyedihkan, karena saya menduga pada akhirnya semua hal kritis dan protes ini (penolakan UU Ciptaker) akan ditepiskan begitu saja. Karena pak Presiden jauh-jauh hari sudah mengatakan bahwa pada periode kedua ini beliau tidak punya beban sama sekali," kata Ulil dalam diskusi daring bersama Fraksi Rakyat Indonesia, Senin (26/10/2020).
Ulil yang sebelumnya memperkirakan ucapan Jokowi soal 'tanpa beban di periode kedua' ditujukan untuk membasmi oligarki dan koruptor, kini justru sirna. Perkiraannya ternyata salah.
"Kita menduga Pak Jokowi tidak punya beban sama sekali untuk membabat habis oligarki dan kaum koruptor. Ternyata yang dimaksudkan dengan tidak ada beban sama sekali justru maknanya lain sama sekali. Jadi kita juga agak sedih ternyata makna tidak ada beban sama sekali itu berbeda," tuturnya.
Analis: Ucapan Jokowi Ada Apa-Apanya
Presiden Joko Widodo beberapakali mengatakan akan memimpin Indonesia tanpa beban di periode kedua bersama Maruf Amin.
Menurut pandangan peneliti politik dari Political and Public Policy Studies Jerry Massie pernyataan tersebut mengandung makna tertentu.
"Secara narasi ini ada apa-apanya lantaran sudah berulangkali diucapkan. Nah publik menunggu dia tak menandatangani Omnibus Law UU Cipta kerja atau membuat perppu," kata Jerry kepada Suara.com, Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Bertindak Represif dan Semena-mena, Polri: Kami Juga Diajarkan HAM
Menurut Jerry bisa jadi juga bahasa lain dari kalimat itu hanya sebuah sikap skeptis dan apriori atau tanpa beban kiasannya secara filosofis justru ada beban dalam kepemimpinan.
"Apakah beliau di bawah tekanan parpol ataukah korporasi, atau kelompok orang kuat lainnya," ujarnya.
Menurut Jerry, saat ini Jokowi akan diuji atas ucapannya.
"Jangan-jangan publik menilai tak punya beban lagi terhadap rakyat," kata Jerry.
Jerry menambahkan pernyataan Jokowi perlu dijabarkan secara etimologis dan konotasinya, begitu pula apa eksistensi, esensi, dan substansinya.
"Barangkali Jokowi terbeban dengan nasib rakyat, maka saya sangat setuju kalimat ini," ucapnya.
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini