Suara.com - Sedikitnya 12 nelayan di Filipina dinyatakan hilang setelah badai Molave menghantam pulau Luzon, pulau utama Filipina, Senin (26/10/2020).
Dilansir ANTARA, badai Molave menerjang dengan kecepatan angin 125 kilometer per jam dan hembusan hingga 150 kilometer per jam, yang menyebabkan banjir dan memicu perintah evakuasi paksa untuk puluhan ribu orang.
"Mereka telah hilang selama 24 jam. Mereka seharusnya pulang kemarin sebelum tengah hari," kata Gremil Alexis Naz dari kantor Pertahanan Sipil Filipina kepada radio DZMM, sembari menyatakan belum dilaporkan adanya korban jiwa.
Dia menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan dilakukan.
Molave, badai ke-17 yang melanda Filipina tahun ini, menyusul Badai Tropis Saudel, yang pekan lalu menyebabkan banjir yang meluas di provinsi Quezon di wilayah Calabarzon, tenggara ibu kota Manila.
Di provinsi Albay, sebanyak 15.000 pengungsi diizinkan untuk kembali ke rumah mereka, Namun, masih banyak daerah masih tergenang dan tidak ada aliran listrik, kata Gubernur Alfrancis Bichara kepada radio DZMM.
Tingkat peringatan badai tetap berlaku di ibu kota Manila dan beberapa provinsi terdekat di sekitarnya.
Sekitar setengah dari 107 juta penduduk Filipina tinggal di wilayah Luzon. Negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahun.
Badan pertanian Filipina mengatakan daerah-daerah yang terkena dampak topan telah berhasil memanen tanaman dari sekitar 133.292 hektar lahan pertanian sebelum topan datang dan menyelamatkan sekitar 530.593 ton beras yang belum digiling dari dampak kehancuran.
Baca Juga: Badai Molave Terjang Filipina, Sebabkan Banjir dan 25.000 Warga Mengungsi
Molave akan meninggalkan Filipina pada Selasa pagi dan menuju Vietnam, di mana Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pada Senin mengeluarkan peringatan mendesak kepada provinsi dan kota yang berada di jalur topan Molave untuk bersiap.
Pemerintah Vietnam mengatakan provinsi-provinsi tersebut perlu mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi hampir 1,3 juta orang.
Berita Terkait
-
Hasil FIBA U-16 Asia Cup 2025: Indonesia Kalah 60-65 dari Filipina
-
5 Pemain ASEAN di Bundesliga Sebelum Kevin Diks
-
Nelayan di Bali Terapkan Teknologi Perahu Listrik untuk Melaut
-
KKP Sikat Habis! Kapal Filipina dengan Jaring Seluas 2 Lapangan Bola Ditangkap!
-
Kapasitas Pembangkit Naik 14%, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di Perusahaan Energi Filipina CREC
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan