Suara.com - Video detik-detik para pekerja tambang sedang berjuang menghindari hantaman ombak besar di lautan lepas viral di sosial.
Rekaman itu diunggah oleh akun Twitter @faizalsani12 pada Selasa (27/10/2020). Ia menganggap memang sudah seharusnya para pekerja tambang itu dibayar dengan gaji tinggi karena riziko pekerjaan yang begitu besar.
"Sudah sepantasnya buat orang-orang ini dibayar dengan gaji tinggi jika risiko pekerjaannya seperti ini," tulis dia.
Dalam video yang ia bagikan, tampak sebuah kapal di dekat anjungan lepas pantai atau offshore dihantam gelombang besar.
Para pekerja tampak terbirit-birit menyelamatkan diri dari gelombang lautan itu.
Beberapa diantaranya sampai terpeleset lantaran saking besarnya gelombang yang menghantam dan membanjiri kapal.
Video berdurasi 40 detik itu menunjukkan bagaimana para pekerja di sektor perminyakan harus menghadapi tantangan alam yang begitu berisiko terhadap keselamatan nyawanya.
Simak videonya DI SINI.
Tak heran jika warganet langsung membanjiri unggahan video itu dengan berbagai pujian dan doa agar para pekerja itu selamat.
Baca Juga: UMR Jogja Trending Lagi, Cuitan Ini Jadi Penyebabnya
"Gaji tinggi, risikonya tinggi," tulis @nniandry.
"Pantes gaji sepupu gue tinggi, ternyata begini kondisi di sana," komentar @naatashaa925.
"Laki gue setiap berangkat izinnya seperti ini 'pokoknya Abi ini milik Allah ya Mi, apapun yang terjadi Umi harus paham. Abi sepenuhnya milik Allah. Setiap lihat grup ibu-ibu seprofesi suami selalu aku skip. Baru lihat ini langsung kangen suami," curhat @hai_emmm.
Berita Terkait
-
UMR Jogja Trending Lagi, Cuitan Ini Jadi Penyebabnya
-
Ada 25 Ribu Pekerja Seks di Jawa Barat, Kebanyakan Work from Home
-
Dampak Pandemi, Jumlah Pekerja Migran di Banyuwangi Turun Drastis
-
Susah Jual Diri, Pekerja Seks Pilih Gabung ke Agensi: Tinggal Dikontak Mami
-
Warga Kubu Raya 24 Tahun Kerja di Malaysia, Pulang Kampung Tinggal Nama
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO