Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia dapat memahami kemarahan umat Muslim yang dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Namun dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, dia menegaskan dia tidak pernah bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.
Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.
"Prancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Prancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Aljazeera.
- Serangan di Prancis: Nice berduka setelah tiga orang ditikam, satunya 'nyaris terpenggal', keamanan diperketat
- Dampak 'serangan' Erdogan terhadap Macron, Prancis sebut Turki 'coba picu kebencian terhadap Prancis'
- Puluhan ribu orang unjuk rasa di Bangladesh terkait kartun Nabi Muhammad
Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang. Ini adalah insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok Islam radikal dalam satu bulan terakhir.
Ketegangan terus memanas antara Prancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun nabi Muhammad.
Beberapa mendesak pemboikotan produk Prancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.
Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan kemungkinan akan terjadi lebih banyak serangan militan.
Pada Sabtu (31/10), seorang pendeta Orthodoks ditembak dan terluka di Lyon. Pelaku penembakan telah ditangkap, namun hingga kini belum diketahui motif serangan tersebut dan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Mengapa Umat Muslim Serukan Boikot Produk Buatan Prancis?
Apa yang dikatakan Macron?
Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu, atau bahwa kartun itu dibuat oleh pemerintah Prancis.
"Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.
"Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam."
Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Prancis yang diserukan di tengah kemarahan negara-negara Islam itu "tidak dapat diterima".
Apa konteks dari pernyataan Macron?
Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Prancis itu sehari sebelumnya.
Prancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.
Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.
Awal bulan ini, seorang guru dipenggal kepalanya di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada beberapa siswanya.
Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Macron mengatakan Prancis tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.
Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.
Daftar insiden serangan baru-baru ini di Prancis
Oktober 2020: Guru bahasa Prancis Samuel Paty dipenggal kepalanya di luar sekolah di pinggiran kota Paris.
September 2020: Dua orang ditikam dan terluka parah di Paris dekat bekas kantor tabloid Charlie Hebdo, tempat militan melakukan serangan mematikan pada 2015.
Oktober 2019: Operator komputer polisi, Mickaël Harpon, ditembak mati setelah menikam hingga tewas tiga petugas dan seorang pekerja sipil di markas polisi Paris.
Juli 2016: Dua penyerang membunuh seorang pendeta, Jacques Hamel, dan secara serius melukai sandera lainnya setelah menyerbu sebuah gereja di pinggiran Rouen di Prancis utara.
Juli 2016: Seorang pria bersenjata mengendarai truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di Nice, menewaskan 86 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (IS).
November 2015: Pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri melancarkan berbagai serangan terkoordinasi di gedung konser Bataclan, stadion utama, restoran, dan bar di Paris, menyebabkan 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Januari 2015: Dua pria militan Islam memaksa masuk ke kantor Charlie Hebdo dan menembak mati 12 orang.
Berita Terkait
-
Klasemen Liga Prancis: Marseille Tumbang, PSG Melaju, Calvin Verdonk Absen di Pesta Gol Lille
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Klasemen Liga Prancis: Lille Naik ke Posisi 5 usai Bantai Metz, Selisih 3 Poin Saja dari PSG
-
Jadwal Liga Prancis Akhir Pekan Ini Sabtu Minggu Senin, Calvin Verdonk is Back!
-
Cewek Indonesia Dibikin Kecewa saat Sambangi Markas Klub Calvin Verdonk LOSC Lille, Kenapa?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ketua DPP PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Menteri P2MI: WNI yang Bekerja di Kamboja Akan Dipulangkan Bertahap
-
'Logikanya dari Mana?' DPR Pertanyakan Nasib Aktivis '98 Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jejak Penembakan Pengacara di Tanah Abang, Polisi Temukan Puluhan Sajam dan Senapan Angin!
-
Bukan Dendam, Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ternyata Dipicu Bentrokan Dua Kelompok
-
Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Surabaya, KPK Periksa Haji Mamad soal Dugaan Fee Pejabat