Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dituding berbagai pihak hanya numpang menang saat didapuk menjadi kota terbaik di dunia dalam penyediaan layanan transportasi publik di ajang Sustainable Transport Award (STA). Sebab penataan transportasi di Jakarta dianggap sebagai kerja keras pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Menanggapi hal tersebut, Anies membantah penghargaan itu bukan hasil kerja saat ia memimpin. Sebab, kata Anies, penilaian dari Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) berdasarkan inovasi dan terobosan transportasi Jakarta 18 bulan terakhir.
Artinya, Ahok yang sudah lengser sejak tahun 2017 kinerjanya tak lagi menjadi dasar penilaian organisasi semacam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Amerika Serikat itu.
"STA ini diberikan untuk inovasi, terobosan, dalam periode 18 bulan terakhir, itu lah masa penilaian mereka," ujar Anies di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11/2020).
Anies menjelaskan, penghargaan itu tidak menilai kondisi transportasi sekarang. Pengintegrasian antar moda transportasi yang ia gencarkan dianggapnya membawa ibu kota berhasil meraih penghargaan itu.
"Jakarta memenangkan terobosan inovasi terkait integrasi antarmoda transportasi," jelasnya.
Karena itu, ia mengaku masih akan melanjutkan upaya mengintegrasikan berbagai macam transportasi di ibu kota ke depannya seperti MRT, TransJakarta, LRT, hingga non-BRT dan Commuter Line. Tak hanya itu, ia juga ingin memperluas jangkauannya hingga ke sudut kota.
"PR berikutnya adalah memperluas jangkauan, menambah halte, sehingga coverage lebih luas lagi," pungkasnya.
Diketahui, Jakarta terpilih menjadi kota terbaik dalam Sustainable Transport Award 2021. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan dunia terhadap inovasi transportasi massal di Ibu Kota Negara.
Baca Juga: Siaga Banjir, Anies Siapkan Tenda Isolasi di Pengungsian dan Kapal Khusus
Sebagian masyarakat ikut bangga atas pencapaian Jakarta di bawah kepemimpinan Anies, tetapi sebagian tetap mengkritisi kinerja Anies.
Di antara yang komentar kritis terhadap Anies adalah politikus Ferdinand Hutahaean. Menurut dia, penghargaan tersebut tidak murni prestasi Anies, melainkan berkat sentuhan kebijakan gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya.
"Kasihan juga gue lama-lama lihat gubernur ini. Baru sekalinya dapat penghargaan seperti ini, itupun tak murni kinerjanya, semua masih kinerja gubernur pendahulunya, hanya nasibnya sedang bagus waktunya pas pemberian penghargaan. Kapan sih ada satu saja yang bisa dibanggakan yang murni kinerja sendiri Nies?" kata mantan politikus Partai Demokrat melalui media sosial.
Menurut Ferdinand, Anies sebagai penerima hadiah sertifikat penghargaan yang bukan murni kinerjanya, harus menyampaikan terima kasih kepada para gubernur pendahulunya.
Ferdinand memuji sikap Ahok yang menurutnya biasa saja ketika mendapatkan penghargaan atas kinerjanya pada tahun 2015. Ferdinand mengunggah tautan berita berjudul Ahok Tak Bangga PT Transjakarta Dapat Penghargaan ITDP (2015).
Berita Terkait
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun