Suara.com - Kepolisian Philadelphia, Jumat (6/11/2020), mengatakan tengah melakukan investigasi atas dugaan rencana penyerangan ke Pennsylvania Convention Center, gedung tempat suara pemilihan presiden Amerika Serikat sedang dihitung.
Polisi setempat menerima informasi bahwa sebuah mobil Hummer berisi orang-orang bersenjata, yang menempuh perjalanan dari Virginia, berencana menyerang gedung tersebut, kata seorang perwakilan kepolisian.
Polisi telah menahan sedikitnya satu orang dan menyita sebuah senjata dan kendaraan Hummer yang disebutkan dalam informasi tersebut. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dan tidak ada keterangan lebih lanjut terkait dugaan rencana itu.
Laporan itu sebelumnya diberitakan oleh Action News, yang terafiliasi dengan perusahaan penyiaran ABC. Rekaman video https://6abc.com/7689932 yang disiarkan oleh saluran tersebut memperlihatkan sejumlah petugas kepolisian berada di lokasi.
Sebelumnya pada Kamis (5/11), para pendukung Presiden AS Donald Trump maupun lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden melakukan unjuk rasa di Philadelphia saat para petugas pemilu secara perlahan-lahan menghitung ribuan surat suara hasil kiriman melalui pos, yang dapat menentukan siapa peraih 20 suara elektoral yang sangat penting di Pennsylvania.
Massa pendukung Trump mengibarkan bendera-bendera dan membawa poster-poster bertulis "Pemberian suara selesai pada Hari Pemilihan" dan "Maaf, pemungutan suara sudah ditutup," sementara sebelumnya pada hari yang sama para pendukung Biden menari dengan iringan musik di balik barikade di seberang jalan.
Pengadilan banding negara bagian memutuskan pada Kamis kemarin bahwa lebih banyak pengamat dari Partai Republik dapat memasuki gedung di Philadelphia tempat petugas pemungutan suara berlangsung.
Kantor Layanan Pos AS mengatakan sekitar 1.700 surat suara telah diidentifikasi di Pennsylvania di fasilitas pemrosesan selama dua penyisiran pada Kamis malam dan sedang dalam proses dikirimkan kepada petugas pemilihan.
Trump telah berulangkali mengatakan tanpa bukti bahwa pemungutan suara rentan terhadap kecurangan, sementara para ahli pemilu mengatakan kasus itu jarang terjadi dalam pemilu AS. [Reuters/Antara]
Baca Juga: Dunia Kecewa Amerika Serikat Mundur dari Perjanjian Paris
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas