Suara.com - Ratu Elizabeth II untuk pertama kalinya terlihat mengenakan masker di depan umum selama pandemi Covid-19 menyerang Inggris.
Menyadur CNN, ratu Inggris berusia 94 tahun tersebut mengenakan masker saat upacara peringatan di London awal pekan ini.
Acara tersebut diadakan di Westminster Abbey menjelang Remembrance Sunday pada 11 November, hari di mana Inggris memberikan penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam perang.
"Ratu menandai ulang tahun keseratus pemakaman Pejuang Tak Dikenal di Westminster Abbey pekan ini, sebagai penghormatan pribadi menjelang Peringatan Minggu," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.
Ratu terlihat memakai masker berwarna hitam dengan garis tepi putih, diyakini dibuat oleh Angela Kelly, penasihat pribadi dan kurator Ratu, yang mendesain banyak pakaian raja menurut kantor berita PA Media.
Makam Prajurit Tidak Dikenal adalah tempat peristirahatan seorang tentara Inggris tak dikenal yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada bulan Oktober, Ratu Elizabeth muncul dari kerajaan pertama kalinya sejak dimulainya pandemi tetapi tidak mengenakan masker. Di Inggris, masyarakat wajib menggunakan masker di sebagian besar lingkungan dalam ruangan.
Ratu berfoto di taman sains Porton Down di Inggris selatan bersama cucunya Pangeran William, yang juga tidak mengenakan masker.
Pedoman jarak sosial diberlakukan di acara tersebut dan semua orang yang ditemui raja Inggris dinyatakan negatif Covid-19.
Baca Juga: MU Berjaya di Goodison Park, Bruno Fernandes: Bukan Andil Saya Seorang
Istana Buckingham mengatakan Ratu memutuskan untuk tidak memakai masker setelah berkonsultasi dengan petugas medis dan ilmuwannya sendiri di Porton Down.
Kerajaan Inggris secara langsung diserang oleh Covid-19 pada Maret ketika Pangeran Charles, putra tertua Ratu Elizabeth dan pewaris takhta Inggris, dinyatakan positif.
Pangeran berusia 71 tahun itu kemudian mengatakan dia hanya mengalami gejala ringan.
Pekan lalu terungkap bahwa Pangeran William, pewaris takhta kedua, juga dinyatakan positif Covid-19 pada awal tahun 2020, menurut BBC, mengutip sumber istana.
Kapan tepatnya William terinfeksi tidak jelas. Surat kabar The Sun, yang memberitakan berita itu, mengatakan bahwa dia mengisolasi diri dari 9 April hingga 16 April.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga jatuh sakit karena virus tersebut pada musim semi, dan penasihat utamanya Dominic Cummings menghabiskan waktu dalam isolasi diri setelah menunjukkan gejala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Giovanni van Bronckhorst Tak Direstui Orang Tua?
Terkini
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
PBNU Makin Panas, Wasekjen Sebut Pemecatan Gus Yahya Cacat Prosedur: Audit Belum Selesai
-
Tangis Ira Puspadewi Kenang Gelapnya Kamar Penjara: Dihindari Teman, Cuma Bisa Ngobrol Sama Tuhan
-
Legislator Nasdem Minta Gelondongan Kayu Pasca-banjir Sumatera Diinvestigasi