Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan akan menyiapkan hukuman bagi warganya yang kedapatan membuang makanan, merespon krisis pangan yang sedang terjadi.
Menyadur New York Post, Kamis (12/11/2020), Korut meminta masyarakat secara aktif untuk menghemat makanan sebagai upaya menghalau krisis kelaparan tahun ini.
Seorang pejabat dari provinsi Hamgyong Utara mengatakan perintah berhemat menekankan perjuangan tidak hanya menyelesaikan masalah soal pangan, tapi juga melindungi sistem sosialis.
"Ia juga memperingatkan bahwa pihak berwenang akan meningkatkan tindakan kewas dan hukuman atas tindakan apa pun terkait dengan limbah makanan," kata pejabat yang tak menyebutkan namanya itu kepada Radio Free Asia, awal bulan ini.
Arahan itu muncul usai Korut melakukan pembatasan di tengah pandemi virus corona dan dihantam tiga topan pada Agustus dan September yang merusak lahan pertanian.
Selain dilarang membuang-buang makanan, pemerintah Korut juga disebutkan tengah melarang perayaan akhir tahun yang menggunakan beragam menu santapan, terutama biji-bijian, roti, hingga kue beras.
"Komite pusat juga menginstruksikan kami untuk tidak menata meja upacara dengan makanan yang terbuat dari biji-bijian," ujar seorang sumber anonim RFA.
"Mereka telah memerintahkan larangan kue beras dan roti, menyarankan agar kami hanya menggunakan buah-buahan dan sayuran," sambungnya.
Para warga diminta untuk memilih opsi menyajikan mie sebagai hidangan untuk para tamu yang hadir, sebagai upaya penting untuk menghemat makanan.
Baca Juga: Korut Terapkan Aturan Baru, Larangan Merokok di Tempat Publik
"Komite pusat juga memperingatkan hukuman yang keras bagi mereka yang menyia-nyiakan makanan, diam-diam menyeduh alkohol dari biji-bijian dan minum secara beramai-ramai," imbuh sumber itu, dikutip dari New York Post.
Sumber lain dari Provinsi Ryanggang menilai sikap Korut yang menolak untuk meminta bantuan dari dunia luar semakin membuat parah kondisi negara.
"Orang-orang marah. Mereka mengatakan bahwa mengontrol distribusi makanan akan membuat situasi sulit setiap orang menjadi lebih buruk," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh