Suara.com - Dokter Tirta marah besar. Ia menuding Pemprov DKI Jakarta dan BNPB telah tebang pilih dan menerapkan standar ganda saat mengizinkan pesta pernikahan putri Rizieq Shihab yang disebut dihadiri 10 ribu tamu undangan.
Kegeraman dokter yang akrab disapa Cipeng ini bertambah ketika tahu bahwa BNPB justru memfasilitasi masker gratis bagi para tamu undangan dalam hajatan tersebut.
Ia membandingkan dengan warga lain yang masih kesulitan mendapat masker dan para pengantin lain yang rela tak menggelar resepsi karena tak dapat izin.
"Please, saya tidak menyoroti pernikahan karena itu diajukan. Semua warga berhak melakukan resepsi kalau seperti itu. Kita melakukan resepsi saja dipersulit. Banyak EO Wedding tidak makan di sini," kata dokter Tirta dilansir dari video yang ia unggah di Instagram-nya.
"Tetapi ini yang kita tahu warga berhak mengajukan izin. Jelas Pak Rizieq berhak mengajukan izin," sambuh Tirta.
Dalam video berdurasi 29 menit itu Dokter Tirta tak henti memprotes mengapa penerapan protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan secara tidak adil di Indonesia.
Ia berulang kali menyinggung pembagian masker kepada para tamu undangan pernikahan putri Habib Rizieq dan membandingkannya dengan para pengungsi erupsi Merapi yang menurutnya juga perlu perhatian dari BNPB.
"Seorang tokoh datang ke sini terus membuat kerumunan di bandara dihadiri ribuan orang. Terus kabarnya mau membuat pernikahan diikuti puluhan ribu, malah pernikahannya diberikan masker," kata Tirta.
Ia pun menuding bahwa para pembuat kebijakan DKI Jakarta telah berlaku tidak adil dengan mengizinkan sebuah pernikahan yang dihadiri puluhan ribu massa.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, 683 Warga di Aceh Diberikan Sanksi
"Di sini konsistensi dari DKI, konsistensi dari Gubernur DKI dan konsistensi dari BNPB, jika memang ada kerumunan dan ada razia masker, jangan tebang pilih!" tukas dokter Tirta.
Selain itu, pria yang sibuk menjadi relawan covid-19 ini juga merasa dikhianati lantaran perjuangannya selama ini mengedukasi masyarakat soal penerapan protokol kesehatan justru gagal diterapkan oleh pemangku kebijakan.
"Buka semuanya! Ngapain ada PSBB transisi jika memang ada tokoh publik yang memang massanya banyak kalian takut. Saya relawan 8 bulan bos!" seru dokter Tirta.
Ia pun menantang para pembuat kebijakan untuk menetukan sikap tegas terkait penerapan protokol covid-19.
"Kalau memang standar ganda, ayo buka! Pilih salah satu. Mau los-losan (buka-bukaan) atau strict-strict-an? (ketat-ketatan)" ujar dokter Tirta.
Tak sampai di situ, dokter Tirta juga mengungkit bagaimana perlakuan para Social Justice Warrior (SJW) yang mengkritisi soal demo Omnibus Law, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memproses ucapan Jerinx soal 'kacung WHO'.
Berita Terkait
- 
            
              Langgar Protokol Kesehatan, 683 Warga di Aceh Diberikan Sanksi
 - 
            
              Penumpukan Pelanggan Bisa Jadi Klaster Baru Covid-19 di Sumut
 - 
            
              Kerumunan di Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Warganet: #indonesiaterserah
 - 
            
              Habib Rizieq Sah Nikahkan Najwa Shihab - Irfan, Anies Tak jadi Saksi Akad
 - 
            
              Disesaki Massa, Panitia Nikah Putri Habib Rizieq: Semua Harus Pakai Masker
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?