Suara.com - Presiden sementara Peru mengundurkan diri hanya dalam waktu lima hari setelah dua orang demonstran dalam aksi protes atas pemakzulan Martin Vizcarra.
Menyadur Sky News, Senin (16/11/2020) Manuel Merino dilantik pada Selasa setelah Kongres yang didominasi oleh oposisi memilih untuk mencopot Martin Vizcarra sebagai presiden Peru atas tuduhan kasus suap.
Namun dalam pidato yang disiarkan televisi pada pada hari Minggu (15/11), mantan ketua Kongres yang desak pencopotan Vizcarra, mengumumkan pengunduran dirinya.
Merino mengatakan itu "tidak bisa dibatalkan" dan menyerukan "perdamaian dan persatuan".
Beberapa menit sebelumnya, presiden Kongres Luis Valdez mengatakan semua partai politik negara telah setuju bahwa Merino harus mundur atau mereka akan meluncurkan proses pemakzulan terhadapnya.
Sejak Viscarra digulingkan, Peru dilanda aksi protes terbesar dalam beberapa dekade, meski mereka awalnya berlangsung damai, akhirnya bentrokan pecah pada Sabtu (14/11).
Dua pengunjuk rasa muda tewas dalam bentrokan tersebut, kata ombudsman publik dan program medis negara Peru, EsSalud, membenarkan dua pemuda tewas karena luka tembak.
Koordinator Nasional Hak Asasi Manusia Peru mengatakan 102 orang terluka dan sedikitnya 41 orang hilang, dan kementerian kesehatan mengatakan 63 orang dirawat di rumah sakit karena cedera atau karena menghirup gas air mata, sembilan dengan luka tembak.
Warga Peru merayakan pengunduran diri Merino dengan turun ke jalan pada Sabtu sore, mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu.
Baca Juga: Sikap Rendah Hati Neymar usai Lewati Rekor Gol Ronaldo Nazario
Namun, pengunduran diri Merino membuat Peru semakin terperosok ke dalam ketidakpastian dan kekacauan hukum saat anggota parlemen bertengkar tentang siapa yang akan menggantikannya.
Negara produsen tembaga nomor dua dunia itu juga sedang berjuang melawan pandemi Covid-19 dan diperkirakan akan menjadi kontraksi ekonomi terburuk dalam satu abad.
Semua menteri kabinet Merino, yang telah dilantik pada hari Kamis, juga ikut mengajukan pengunduran diri setelah insiden hari Sabtu.
Majelis nasional pemerintah daerah Peru juga telah mengeluarkan pernyataan yang menuntut pengunduran diri Merino dan mengatakan bahwa dia "secara politis bertanggung jawab atas tindakan kekerasan".
Vizcarra juga ikut menyalahkan penindasan oleh "pemerintah ilegal dan tidak sah" Merino atas kematian kedua pengunjuk rasa.
"Negara tidak akan membiarkan kematian para pemuda pemberani ini tanpa hukuman," cuit mantan presiden tersebut di akun media sosialnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok