Suara.com - Seorang gadis berusia 11 tahun di Australia mengakhiri hidup setelah seorang pria yang diduga memerkosanya dibebaskan dengan jaminan meskipun sedang menghadapi dakwaan.
Menyadur The Sun, Selasa (17/11/2020) Annaliesse Ugle bunuh diri pada bulan lalu setelah seorang terduga pemerkosa, Peter Frederick Humes (67) dibebaskan dengan jaminan.
Annaliesse tertekan setelah mengetahui bahwa Humes dibebaskan, meskipun menghadapi serangkaian dakwaan termasuk penetrasi seksual seorang anak di bawah 13 tahun dan perbuatan tidak senonoh.
Annaliesse diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh pria berusia 67 thaun tersebut antara tahun 2014 dan 2018.
Bulan lalu, anggota keluarga Annaliesse memperjuangkan keadilannya di Gedung Parlemen Australia Barat, menurut Mail Online.
Gadis kecil tersebut dimakamkan pada Selasa (17/11) dan dihadiri anggota keluarga yang saling mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
Ratusan pelayat berkumpul untuk memberi penghormatan kepada gadis kecil tersebut, bahkan hingga tumpah ruah ke jalanan.
Seorang anggota keluarga berkata: "Kami tahu kamu berada di surga, memandang kami dengan seringai nakal dan wajah cantikmu."
Annalisse Law
Baca Juga: Susu Unta Liar di Australia Akan Dijual Jadi Sufor: Minuman Ini Bergizi
Pihak keluarga Annaliesse Ugle menyerukan undang-undang "Annalisse Law" yang akan memastikan bahwa siapa pun yang dituduh melakukan kejahatan seks terhadap anak akan ditahan saat kasus mereka disidangkan.
Keluarga mengenakan kaos dengan foto Annaliesse dan tulisan "Justice for Annaliesse". Mereka pun meneriakkan kalimat tersebut untuk mendapatkan perhatian anggota parlemen.
Menurut The West Australian, ibu korban, Samantha Wilson berkata: "Saya ingin Parlemen menerapkan undang-undang legislatif atas nama Annaliesse untuk melindungi anak-anak lain atas namanya seperti dia seharusnya dilindungi.
"Kami hanya ingin hukum Annaliesse disahkan sehingga anak-anak lain yang berada dalam situasinya terlindungi. Karena gadis kecilku, dia ketakutan." jelas Wilson.
Wilson berkata bahwa anaknya adalah seorang gadis muda yang ceria kemudian dengan panik ingin menjauh dari komunitasnya karena insiden rudapaksa yang ia alami. Dia juga mengatakan Annaliese adalah gadis yang pintar dan bahagia yang menyukai video TikTok.
"Mereka mengecewakan bayi saya, polisi, pengadilan… dia memiliki kepribadian yang baik, ceria dan ramah." ujar Wilson kepada WA Today.
Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan juga mengakui bahwa polisi salah ketika membebaskan tersangka pemerkosaan.
"Saya memiliki seorang putri berusia 11 tahun - itu di luar pemahaman. Jelas, telah terjadi kesalahan. Polisi sudah mengakui itu," ujar McGowan.
"Saya sangat menyesal untuk semua orang yang terlibat karena seluruh rangkaian peristiwa ini telah terjadi." sambungnya.
Pihak kepolisian Australia Barat juga sudah mengakui kesalahan mereka dalam membebaskan Humes ketika sedang menjalani dakwaan.
Asisten Komisaris Regional WA Jo McCabe berkata: "Penilaian awal atas kasus ini dan keseriusan pelanggaran memberi tahu saya bahwa jaminan polisi seharusnya ditentang dan tidak dipertimbangkan dalam hal ini."
Humes sekarang telah ditangkap dan ditempatkan di balik jeruji besi setelah dakwaan baru dilontarkan terhadapnya, menurut 9 News.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia