Suara.com - Arab Saudi siap mempersenjatai diri dengan senjata nuklir jika Iran terus membuatnya. Hal ini disampaikan menteri luar negeri kerajaan untuk urusan luar negeri.
“Ini pasti sebuah pilihan,” kata Adel al-Jubeir kepada kantor berita DPA dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dikutip laman Aljazeera, Rabu (18/11/2020).
Jika Iran menjadi negara nuklir, katanya, lebih banyak negara akan mengikuti.
“Dan Arab Saudi telah membuatnya sangat jelas, bahwa mereka akan melakukan apa saja untuk melindungi rakyatnya dan untuk melindungi wilayahnya,” ujar dia.
Teheran telah bekerja membuat senjata bertenaga nuklir selama beberapa dekade. Pada 2015, mereka menandatangani kesepakatan penting nuklir dengan kekuatan dunia untuk menghentikan pengembangan bom, dengan imbalan pencabutan sanksi.
Tetapi Presiden AS Donald Trump pada 2018 secara sepihak, menarik negaranya dari kesepakatan itu. Pemerintahan Trump menginginkan program yang lebih luas dan diakhirinya campur tangan regional Iran, posisi yang didukung oleh Arab Saudi.
"Kami yakin Iran hanya menanggapi tekanan," kata al-Jubeir.
Ditanya perubahan apa yang dia antisipasi bisa datang begitu Presiden terpilih Joe Biden mengambil alih pada Januari, dia berkata: "Kita harus lihat."
Biden telah berjanji untuk kembali ke kesepakatan nuklir tetapi mengatakan dia akan berusaha menekan kegiatan regional Iran dan program rudal.
Baca Juga: Terungkap! Donald Trump Sempat akan Serang Situs Nuklir Iran, Tapi Batal
Pekan lalu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mendesak dunia untuk mengambil "sikap tegas" dalam menangani upaya Iran untuk mengembangkan program nuklir dan rudal balistiknya.
Sebagai tanggapan, juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh meminta kerajaan untuk menahan diri dari tuduhan tak berdasar dan penyebar kebencian.
Berita Terkait
-
Langgar Protokol Kesehatan, Habib Rizieq Didenda 50 Juta Usai Nikahkan Anak
-
Iran Bantah Pentolan Al Qaeda Abu Muhammad Al Masri Tewas di Teheran
-
Israel Tembak Mati Pentolan Al Qaeda, Abu Muhammad Al-Masri di Iran
-
Arab Saudi Hukum Berat Penebang Pohon, Denda Rp 113 Miliar dan Bui 10 Tahun
-
Raja Salman Tegaskan Iran sebagai Negara Penyokong Terorisme
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin