Suara.com - Iran melalui juru bicara kementerian luar negeri, Saeed Khatibzadeh membantah klaim tentang pentolan Al-Qaeda, Muhammad Al-Masri yang tewas di Teheran.
Menyadur Al Jazeera Sabtu (14/11), Iran mengatakan Washington dan Israel sedang mencoba untuk menyulut 'perang informasi' melawan negaranya.
Pernyataan ini dirilis beberapa jam setelah New York Times memberitakan pemimpin tertinggi kedua Al-Qaeda itu tewas tertembak dengan putrinya. Ia juga mengatakan hal ini sebagai 'skenario gaya Hollywood'.
"Untuk menghindari tanggung jawab atas kegiatan kriminal kelompok ini dan kelompok teroris lainnya di kawasan ini," jelas Saeed Khatibzadeh.
"Washington dan Tel Aviv dari waktu ke waktu mencoba melukiskan Iran terikat pada kelompok-kelompok ini melalui menjalin kebohongan dan membocorkan informasi palsu ke media."
The Times mengutip pejabat intelijen AS yang mengatakan Muhammad Al-Masri ditembak mati bersama putrinya, Miriam oleh dua pembunuh dengan sepeda motor pada 7 Agustus.
Setelah berita penembakan itu rilis, media di Iran mengidentifikasi korban sebagai profesor sejarah Lebanon Habib Daoud dan putrinya Maryam.
Sebuah saluran berita Lebanon dan sejumlah akun media sosial tidak resmi di Iran mengatakan Daoud adalah anggota Hizbullah, kelompok politik dan bersenjata yang didukung Iran di Lebanon.
Tetapi laporan Times mengatakan Daoud adalah nama alias yang diberikan pejabat Iran kepada Al-Masri dan pekerjaan mengajar sejarah hanyalah kedok.
Baca Juga: Israel Tembak Mati Pentolan Al Qaeda, Abu Muhammad Al-Masri di Iran
"Tapi pendekatan ini telah menjadi tren abadi di bawah pemerintahan AS saat ini, dan Gedung Putih telah mencoba membuat langkah dalam skema Iranophobia dengan mengulangi tuduhan semacam itu," kata Khatibzadeh.
Dia mengatakan tuduhan seperti itu dilontarkan dalam kerangka perang ekonomi, informasi dan psikologis habis-habisan melawan rakyat Iran dan mendesak media untuk menyebarkan kebohongan yang sudah ditargetkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan