Suara.com - Sebuah Pohon Natal yang terletak di Rockefeller Center menjadi bahan ejekan setelah terlihat layu dan beberapa warganet menggambarkan seperti tahun 2020 yang diserang pandemi Covid-19.
Menyadur BBC News, pohon natal tersebut adalah salah satu yang paling terkenal di dunia, namun pohon cemara Norwegia raksasa yang didirikan di landmark Kota New York tahun ini membuat beberapa orang kurang terkesan.
Pohon setinggi 23 meter tersebut tiba pada hari Sabtu dan diangkat menggunakan crane. Pohon tersebut akan didekorasi dalam beberapa minggu mendatang untuk menyambut Hari Natal.
Tetapi penampilan pohon yang terlihat layu membuat pengguna media sosial mengejeknya, sejumlah warganet juga menyebutnya sebagai penghargaan yang tepat untuk tahun 2020. Pohon itu dibawa dari Oneonta, negara bagian New York, dan tiba dengan pengawalan polisi.
Rockefeller Center membagikan foto pohon tersebut pada saat tiba di Twitter dengan menulis: "Biarkan musim liburan dimulai!"
Tishman Speyer, perusahaan yang memiliki Rockefeller Center, mengatakan sangat bangga menjaga tradisi pohon Natal tetap berjalan tahun ini, pada saat pandemi virus Corona telah membatalkan beberapa tradisi liburan di New York.
Namun beberapa warganet menuliskan komentar di media sosial yang menyatakan bahwa pohon tersebut memiliki penampilannya yang mengecewakan sesuai untuk tahun 2020.
"Pohon Natal Rockefeller, sama seperti kita semua, benar-benar telah melalui banyak hal pada tahun 2020," tulis seorang pengguna Twitter.
"Saya tahu ini tahun 2020 dan semuanya mengerikan, tetapi Pohon Natal Rockefeller Center seharusnya jauh lebih baik," kata yang lain.
Baca Juga: Bantah Ada Kecurangan Pilpres, Donald Trump Pecat Direktur Keamanan Siber
"Ada apa dengan pohon itu ??? Ini terlihat seperti sebelum dipotong," tulis warganet lainnya.
Seorang warganet bahkan menyamakannya pohon Natal tersebut dengan pohon natal kecil di acara televisi animasi populer A Charlie Brown Christmas.
Dikutip dari The Straits Time, EB Kelly, direktur pengelola Tishman Speyer, perusahaan real estate yang memiliki Rockefeller Center juga yakin bahwa pohon tersebut akan terlihat indah pada waktunya.
Para pekerja telah membungkus pohon dengan erat sebelum melakukan perjalanan jauh, kata Kelly, dan cabang-cabang tersebut akan membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi biasanya setelah pohon dibuka dan diletakkan tegak.
Apa yang orang lihat, katanya, adalah efek normal dari proses itu. Dia menolak gagasan bahwa pohon itu adalah metafora apa pun untuk tahun 2020. "Cantik dan penuh," kata Kelly.
Beberapa warganet juga ada yang membela pohon itu, dengan mengatakan bahwa pohon itu akan terlihat berbeda ketika cabang-cabangnya telah tumbuh dan dihias.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu