Ayah korban, Mukhtar, meninggal pada tahun 2017. Keluarga dari lima saudara perempuan dan empat saudara laki-laki bertahan hidup dengan gaji ibu Shaimuna Khatoon dan saudara laki-laki Istkar Ahmed. Mereka bekerja sebagai penjahit dan putranya menjual pakaian.
Keluarga korban telah mengadu kepada orang tua terdakwa tentang pelecehan tersebut. Tetapi mereka tidak melakukan apa pun.
"Setelah pernikahannya gagal, Satish Rai mulai melecehkannya lebih jauh dan menekannya untuk menikah dengannya. Namun, dia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa menikah dengannya. Marah atas penolakannya, dia mengancam akan membunuhnya," kata Istkar, saudara laki-laki korban.
Setelah kematian Khatoon pada hari Minggu, keluarganya menggelar demonstrasi di alun-alun kota untuk meminta hukuman.
"Kami menginginkan Keadilan. Sudah 17 hari tetapi hampir tidak ada kemajuan. Kami komplain tapi tidak dipertimbangkan. Kami tidak berdaya, tidak ada yang membantu kami," kata Shaimuna Khatoon, ibu korban, kepada Anadolu Agency.
Banyak organisasi hak-hak perempuan menuntut penangkapan segera terhadap tersangka dan kompensasi 2 juta rupee (Rp 383 juta) kepada keluarga korban, selain melakukan penyelidikan dan pengadilan yang adil.
#JusticeForGulnaz
#JusticeForGulnaz sempat menjadi trending topic di Twitter pada hari Senin ketika orang-orang menyatakan kesedihannya atas keterlambatan penanganan kasus terhadap para pelaku.
Pimpinan utama oposisi partai Kongres India Rahul Gandhi menyerang pemerintah dan mengaitkannya dengan kesalahan aturan dan gagasan palsu tentang pemerintahan yang baik.
Baca Juga: Gadis India Bunuh Diri di Batam dengan Cara Gantung Diri
"Kejahatan siapa yang lebih berbahaya. Mereka yang melakukan tindakan tidak manusiawi ini? Atau mereka yang menyembunyikannya demi perolehan elektoral untuk meletakkan dasar dari pemerintahannya yang salah atas kesalahan aturan ini?" tulis Gandhi di akun Twitternya.
Asaduddin Owaisi, seorang pemimpin Muslim terkemuka juga ikut menyerukan tindakan segera oleh pihak berwenang terhadap terdakwa.
"Kekejaman yang luar biasa. Doa untuk korban & keluarganya. Orang-orang ini 'menghukum' dia karena menolak penganiayaan. Sudah 15 HARI & masih belum ada tindakan. Pria seperti Satish semakin berani dengan fakta bahwa tidak pernah ada tindakan apa pun. @NitishKumar, di mana kebijakan "tegas terhadap kejahatan" Anda sekarang?" tulisnya sembari menyebut kepala menteri negara bagian Nitish Kumar.
Kumar mengambil alih jabatan menteri minggu ini untuk masa jabatan keempat berturut-turut setelah partainya Janata Dal United memenangkan pemilihan daerah bekerja sama dengan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola