Suara.com - Komandan Timur Tengah AS, Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan Irak masih membutuhkan pasukannya secara berkelanjutan untuk melawan ISIS dan membatasi pergerakan Irak.
Menyadur Arab News Jumat (20/11), pernyataan ini muncul setelah Donald Trump berencana memotong pasukan AS di Irak menjadi 2.500 orang.
Pusat Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan dalam sebuah konferensi bahwa kehadiran AS berhasil membatasi aktivitas Iran dan ISIS.
Iran baru-baru ini membatasi serangan, kata McKenzie, "berdasarkan harapan bahwa kami akan diminta untuk meninggalkan Irak melalui proses politik pemerintah Irak."
"Pemerintah Irak menunjukkan keinginannya dengan jelas untuk mempertahankan kemitraannya dengan Amerika Serikat dan pasukan koalisi saat kami terus menyelesaikan perang melawan ISIS."
Berbicara dalam konferensi online yang diadakan oleh Dewan Nasional Hubungan AS-Arab, McKenzie mengutip perkiraan bahwa ISIS masih memiliki 10.000 pendukung di wilayah Irak-Suriah dan tetap menjadi ancaman nyata.
"Kemajuan Pasukan Keamanan Irak telah memungkinkan Amerika Serikat untuk mengurangi postur kekuatan di Irak," katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan AS dan pasukan koalisi harus berada di sana untuk membantu mencegah ISIS kembali membentuk kelompok kohesif yang mampu merencanakan serangan besar.
"Saat Anda berlari untuk hidup Anda di sepanjang Lembah Sungai Efrat, mendengarkan suara drone bersenjata MQ-9 di atas kepala, sulit untuk berpikir tentang melakukan perencanaan serangan terhadap Detroit."
Baca Juga: Kelompok Taliban Desak Joe Biden Tarik Pasukan AS dari Afganistan
McKenzie mengatakan kehadiran AS dan pembalasan terukur juga telah berhasil menghalangi Iran untuk bertahan dalam serangan terhadap pengiriman Teluk, dan membatasi serangan proksi di Irak.
"Hari ini saya percaya Iran sebagian besar telah terhalang karena rezim sekarang memahami kami memiliki kemampuan dan keinginan untuk menanggapi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya