Suara.com - Skotlandia baru saja mengesahkan RUU Period Product yang mengatur tentang pembagian produk haid seperti pembalut dan tampon secara gratis pada warganya.
Menyadur Cosmopolitan Rabu (25/11), anggota parlemen sudah memberikan suara penuh untuk mendukung RUU tersebut. Gerakan ini dilakukan untuk mengatasi 'krisis period' yang membuat warganya kesulitan mendapat pembalut.
"Haid tidak berhenti karena pandemi dan produk seperti tampon juga pembalut yang dapat digunakan kembali sangat penting," ujar politisi yang menginisiasi gerakan ini, Monica Lennon.
Nantinya, produk-produk yang dibutuhkan saat haid akan diberikan secara gratis di beberapa lokasi seperti sekolah dan universitas.
Lennon mengatakan aksi ini sebagai terobosan baru karena belum pernah dilakukan oleh negara lain. Setelah mendapat pembalut gratis, Lennon masih memiliki program kesetaraan gender lainnya.
"Langkah kami selanjutnya adalah memastikan kesehatan perempuan secara umum. Wanita tetap menjadi prioritas utama dalam agenda politik di Skotlandia," ujarnya.
Ia juga berharap bisa mengakhiri semua stigma seputar menstruasi dan pendidikan tentang hal ini harus dimulai dari tingkat sekolah.
Sekretaris Komunitas Skotlandia Aileen Campbell memuji pengesahan undang-undang tersebut sebagai "momen penting untuk kesetaraan gender".
Langkah tersebut dilakukan beberapa bulan setelah pemerintah mengumumkan pajak tampon, PPN yang dibebankan atas penjualan produk sanitasi akan dihapuskan di Inggris pada tahun 2021.
Baca Juga: Viral Kisah Perempuan Telat Haid Selama 10 Bulan, Ternyata Karena Ini
Sebelumnya, dalam sebiuah penelitian dari Plan UK tahun 2017 disebutkan jika sekitar 10% wanita di Inggris tidak mampu membeli produk menstruasi.
15% lainnya berjuang keras untuk membelinya dan 19% telah berubah menjadi produk yang kurang sesuai karena biaya. Sementara itu, krisis period diyakini melonjak saat pandemi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini