Suara.com - Selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bidang pembangunan infrastruktur terus dikebut. Berbagai upaya telah dikerjakannya, sehingga kini infrastruktur Surabaya berkembang pesat.
Tangan dingin Risma dinilai mampu merubah Surabaya. Berbagai akses jalan dibangun untuk memperlancar lalu lintas.
Saluran dipasangi box culvert demi mengantisipasi genangan air di musim penghujan. Ruang terbuka hijau terus ditambah setiap tahunnya, dan kini, Surabaya sudah berubah drastis, menjelma menjadi kota yang diperhitungkan dunia.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati mengatakan, sejak awal kepemimpinan Risma tahun 2010, ia langsung tancap gas membangun berbagai infrastruktur di Kota Surabaya. Salah satu yang diprioritaskan kala itu adalah pembangunan Frontage Road (FR) Ahmad Yani sisi barat, yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo.
Awalnya, pembangunan frontage road sisi barat itu dimulai dengan pembebasan lahan sejak tahun 2010, dan pembangunan fisiknya dimulai sejak tahun 2012.
“Pada 2012-2016, kita melakukan pembangunan fisik dari Cito hingga Royal Plaza sepanjang 4,7 kilometer, kemudian sisanya dari depan Royal Plaza hingga frontage road Wonokromo sepanjang sekitar 1,2 kilometer tuntas di tahun 2019,” kata Erna, di ruang kerjanya.
Selain itu, pembangunan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi timur juga dituntaskan. Bahkan Risma sudah menuntaskan pembangunan Jalan Merr yang merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer dan menjadi pintu gerbang Kota Surabaya di sisi timur.
“Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno ini panjangnya 10,75 kilometer, yang dibangun sejak 1996, dan tuntas di masa Bu Risma,” tegasnya.
Jalan baru lainnya yang dibangun di masa Risma adalah Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer.
Baca Juga: Klaim Covid-19 Menurun, Tri Rismaharini Minta Warga Tak Takut ke Surabaya
“Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020. Kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih,” tegasnya.
Pada masa Wali Kota Risma, berbagai pedestrian juga terus dibangun, hingga tahun 2020 ini, panjang pedestrian di Kota Surabaya sudah mencapai 101.193,30 meter. Di bawah pedestrian dan beberapa jalan terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232.884,6 meter.
“Kami pasang box culvert itu untuk antisipasi banjir. Bahkan untuk antisipasi banjir, kami juga terus memperbanyak bozem atau waduk, jumlahnya hingga saat ini sebanyak 75 bozem, dengan luas 1.446.925 meter persegi dan volume 6.008.139 meter kubik,” imbuhnya.
Demi mengendalikan air di Surabaya supaya tidak ada genangan, Erna memastikan bahwa Risma juga sudah membangun 59 rumah pompa dan menyiapkan 111 unit genset sebagai antisipasi listrik padam. Bahkan sejak awal kepemimpinannya, kapasitas pompa yang kurang maksimal banyak diganti.
“Hampir semua pompa ditambah kapasitasnya. Saat ini, sudah banyak pompa air yang memiliki kapasitas 5 meter kubik, sehingga sangat cepat menyedot air, ada pula pompa yang bisa kami setting kapasitasnya, jadi tergantung banyaknya air yang ingin kita alirkan,” kata dia.
Di samping itu, Risma juga terus memperbanyak pembangunan jembatan. Pada tahun 2010, jumlah jembatan di Kota Surabaya hanya 6 jembatan, setelah itu, setiap tahunnya ada pembangunan dan hingga saat ini sudah ada 134 jembatan.
Berita Terkait
-
10 Tahun Kepemimpinan Tri Rismaharini, Pendidikan Gratis Terus Dikembangkan
-
Tri Rismaharini Hadirkan Program Kesejahteraan, agar Masyarakat Hidup Layak
-
Risma Punguti Sampah Saat Aksi Tolak Omnibus Law, Netizen: Pencitraan!
-
Dedikasinya Luar Biasa, Tri Rismaharini Terima Penghargaan dari Unair
-
Wali Kota Surabaya Minta Wisatawan Tak Takut Datang ke Surabaya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri