Suara.com - Sebanyak 49 keluarga di sekitar Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengungsi pascaperistiwa penyerangan dan pembunuhan sadis terhadap satu keluarga. Peristiwa keji itu diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, 49 keluarga itu kekinian tengah mengungsi di balai desa.
"Update pengungsi, 49 KK (kartu keluarga) saat ini masih berada di balai desa, Lembaga Romongoa Sigi," kata Awi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020).
Menurut Awi, Polda Sulawesi Tengah juga telah menerjunkan satu pleton Brimob serta 20 personel Reserse dan Intelijen Keamanan di sekitar lokasi pembunuhan dan pengungsian. Di sisi lain, pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan sembako dan melakukan trauma healing terhadap warga yang terdampak secara psikologis akibat peristiwa keji tersebut.
"Kita tahu sendiri para korban menyaksikan langsung kekejian para pelaku teror tersebut," ujar Awi.
Sementara itu, Awi berujar bahwasannya kekinian personel gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih terus berupaya melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT. Pengejaran dilakukan hingga ke dalam hutan yang diduga menjadi lokasi persembunyian mereka.
"Kita berharap juga tim yang di sana kita sama-sama doakan bisa menangkap Ali Kalora Cs untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," pungkas Awi.
Satu Keluarga
Penyerangan dan pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT menewaskan empat orang dalam satu keluarga. Selain itu, tiga rumah warga dan satu gereja juga dikabarkan dibakar dalam serangan yang terjadi pada Jumat (27/11) sekira pukul 09.00 WITA tersebut.
Baca Juga: Amnesty: Teroris MIT Bantai Warga Sigi adalah Kekerasan Berdasar Agama
Keempat korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu, dan dua anggota keluarga lain: Pedi dan Naka. Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.
"Berdasarkan keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan adalah DPO kelompok MIT. Itu setelah kami perlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, ada tiga yang dikenali, salah satunya Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Didik Supranoto, Sabtu (28/11).
Didik kemudian menegaskan bahwa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora menyerang secara random atau acak. Dia menepis dugaan bahwa kelompok teroris MIT sengaja mengincar kelompok atau kepercayaan tertentu.
"Ya, namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-takuti. Melakukan serangan acak, antara MIT dan satu keluarga yang meninggal tidak ada hubungan atau persinggungan apa pun," ujarnya.
Gereja
Sementara itu, Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama membantah adanya pembakaran gereja dalam peristiwa penyerangan yang dilakukan kelompok teroris MIT. Dia mengklaim, dalam peristiwa tersebut hanya ada tiga rumah warga yang dibakar dan empat orang meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
28 September: Palu Bangkit dari Luka, Gelar Doa Lintas Agama untuk Korban Gempa
-
Duka di HUT RI ke-80: Gempa Poso Renggut Nyawa, Mensos Kirim Bantuan Ratusan Juta
-
Mantan Teroris Ungkap Indonesia Belum Aman di Usia 80 Tahun
-
ASN Kanwil Aceh Diduga Terlibat Terorisme, Kemenag Siapkan Sanksi
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua