Suara.com - Seorang ustad selebriti di Malaysia ditangkap pada Kamis (26/11) setelah seorang gadis berusia 23 tahun mengaku telah dirudapksanya.
Menyadur World Of Buzz, Rabu (2/12/2020) gadis tersebut membuat pengakuannya di media sosial yang mengklaim bahwa ustad yang berusia 25 tahun itu bertemu dengannya pada 11 September untuk membahas masalah depresi korban dan untuk menyembuhkannya menggunakan metode medis Islam.
Berita Harian memberitakan bahwa korban dibawa ke tempatnya dimana dia diperkosa. Korban diperingatkan oleh pelaku untuk tidak mengungkapkan pemerkosaan tersebut kepada siapapun.
"Korban berusia 23 tahun itu bertemu dengan tersangka yang diketahui melalui media sosial Instagram sekitar pukul 8 malam pada 11 September tahun lalu." buka Kapolres Shah Alam, Asisten Komisaris Baharudin Mat Taib dikutip dari Berita Harian.
"Korban yang sedang mengendarai mobil milik tersangka tipe BMW sedang berdiskusi tentang masalah depresi yang dihadapi dengan metode pengobatan Islami.
"Tersangka kemudian membawa korban untuk makan di restoran di Batu 3, Shah Alam lalu ke rumahnya yang merupakan studio di Seksi 7 dengan alasan memberikan informasi bagaimana cara sembuh dari depresi," ujar Baharudin Mat Taib.
Selama berada di dalam rumah tersangka, korban diperkosa dan tidak berdaya untuk melawan, selain itu korban juga tidak tahu bagaimana cara keluar dari tempat tersebut.
Setelah itu, banyak korban lain yang mengutarakan cerita mereka yang mengaku telah diperkosa oleh pelaku yang sama.
Direktur Bukit Aman JSJ mengatakan dalam jumpa pers bahwa sebagian besar korbannya adalah siswa dan guru berusia antara 22 hingga 26 tahun. Semua korban mengikuti tersangka di Instagram-nya dan merupakan penggemarnya.
Baca Juga: Pernah Hancurkan Indonesia, Rajagobal Kini Jadi Pelatih Baru Timnas Brunei
Melihat kasus tersebut, ada sebuah komentar dari warganet yang sangat mengejutkan dan memicu kemarahan dan kecaman dari masyarakat.
Warganet tersebut mengatakan bahwa karena pelaku memiliki paras yang rupawan, gadis-gadis itu mungkin suka diperkosa olehnya.
"Ustaz Madi dalam film Nur itu tidak tampan jadi tidak ada yang suka saat diperkosa. Namun, pengkhotbah ini tampan, jadi gadis-gadis suka diperkosa olehnya. Anda harus ingat bahwa para korban tidak suka pemerkosa tampan yang tidak setia!" tulis seorang warganet di media sosial Twitter.
Tidak mengherankan, komentar ini membuat marah banyak masyarakat yang tidak mendukung pembela pemerkosaan tersebut.
Beberapa warganet bahkan mencari universitas pemberi komentar tersebut dan menuntut tindakan tegas diberikan kepadanya.
"Pemerkosaan adalah kejahatan serius dan tidak ada yang mau diperkosa di dunia ini. Sepertinya bukan masalah utama bagi kami untuk fokus pada masalah seperti ini." tulis seorang warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?