Suara.com - Seorang pemuda desa di India berhasil menyabet penghargaan sebagai guru terbaik di dunia versi UNESCO. Menyadur CNN Senin (07/12), pria bernama Ranjitsinh Disale ini mendapat hadiah Rp 14 M.
Meskipun ia memenangkan uang belasan miliar, Disale memilih untuk membagikan uangnya pada finalis lain agar program pendidikan yang mereka inisiasi bisa terus berjalan.
"Saya yakin jika membagikan hadiah uang ini dengan sembilan guru (finalis) lainnya, itu berarti saya dapat meningkatkan pekerjaan mereka," ujarnya dalam sebuah wawancara.
"Pekerjaan luar biasa mereka masih layak, jika saya membagikan hadiah uang ini kepada guru lainnya, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan mereka dan kami bisa menjangkau serta meringankan kehidupan siswa sebanayak mungkin," lanjutnya.
Sikap Disale menuai pujian banyak orang, termasuk Dalai Lama. Ia mencuitkan komentarnya melalui Twitter dan berkata Disale berkontibusi menciptakan dunia yang lebih baik.
"Mendidik anak kecil dengan latar belakang kemiskinan adalah cara terbaik untuk membantu mereka sebagai individu dan secara aktif berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik," tulis dalai Lama.
Sembilan runner-up penghargaan ini adalah guru yang bekerja di Amerika Serikat, Inggris, Vietnam, Nigeria, Afrika Selatan, Italia, Korea Selatan, Malaysia, dan Brasil. Mereka masing-masing mendapat uang Rp 700 juta dari Disale.
Ranjitsinh Disale adalah guru di SD Zilla Parishad, desa Paritewadi, negara bagian Maharashtra, India barat. Ia terpilih sebagai pemenang dan berhasil menyingkirkan lebih dari 12.000 nominasi dari sekitar 140 negara di seluruh dunia.
Penghargaan ini mengakui upayanya untuk mempromosikan pendidikan anak perempuan di sekolah, yang sebagian besar muridnya berasal dari komunitas suku.
Baca Juga: Studi Finlandia: Tak Akur dengan Guru, Anak Bisa Jadi Malas Belajar
Pihak The Global Teacher Prize mengatakan dia belajar bahasa lokal desa untuk menerjemahkan buku teks kelas ke dalam bahasa ibu muridnya.
Dia juga membuat kode QR unik di buku teks untuk memberi siswa akses ke puisi audio, video ceramah, cerita, dan tugas, yang sangat meningkatkan kehadiran di sekolah. Kini, teknologi QR miliknya sekarang sedang diluncurkan lebih luas di seluruh India.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh