Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan komentarnya soal demokrasi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Dia awalnya membahas soal kekecewaan Fahri Hamzah kepada Prabowo Subianto. Menurut Fahri, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan tidak bisa merangkul oposisi.
Terkait hal tersebut, Refly Harun pun memberikan komentarnya melalui video yang diunggah di kanal Youtube Refly Harun, Kamis (24/12/2020).
Refly mengaku sepakat dengan kekecewaan yang dilontarkan oleh Fahri Hamzah.
"Apa yang disampaikan Fahri Hamzah ini rasanya juga tidak salah," ujar Refly, dikutip Suara.com.
Sebab, menurut Refly sejak Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, Prabowo telah didukung oleh berbagai kelompok masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI).
Refly mengungkapkan pendukung Prabowo lumrah untuk kecewa. Pasalnya, para pendukung Prabowo saat ini banyak yang dilaporkan karena tidak sejalan dengan pemerintah.
Seperti halnya soal enam laskar FPI yang tewas tertembak aparat hingga Habib Rizieq yang ditahan.
Akan tetapi, mengetahui hal tersebut Prabowo tidak melakukan tindakan apapun.
Baca Juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Refly Harun Urai Ketidakefektifan Jokowi
"Prabowo pun diam saja. Prabowo seolah-olah tidak peduli bahwa pendukung-pendukungnya di Pilpres 2019 kemarin satu demi satu dilaporkan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Refly menyebut demokrasi Indonesia saat ini mulai dimasuki unsur-unsur militerisme.
"Ada kecenderungan demokrasi kita mulai dimasuki lagi unsur-unsur militerisme. Unsur-unsur aparat keamanan yang harusnya tidak ikut-ikutan dalam demokrasi atau arena politik," jelasnya.
Menurut dia, seharusnya aparat negara menjadi alat negara yang independen.
"Mereka (aparat negara) seharusnya jadi alat negara yang independen menjalankan hukum sebaik-baiknya, menjadi garda terdepan bagi merawat demokrasi," lanjutnya.
Namun, menurutnya hal itu tidak dilakukan oleh aparat negara saat ini. Banyak orang yang dilaporkan hanya karena tidak sejalan dengan pemerintah.
Berita Terkait
-
Pengamat Sebut 'Kemesraan' Kubu Jokowi-Prabowo Patut Masuk Rekor MURI
-
Pernah Menjadi Rival Jokowi di Solo, Hardono Meninggal Karena Covid-19
-
Pria Mirip Presiden Jokowi, Akankah Bernasib seperti Kembaran Raffi Ahmad?
-
Jokowi KW Viral Jualan Buah, Ternyata Ini Sosoknya!
-
Pengamat: Pemilu Cuma Dagelan, Ribut Sesaat, Setelah Itu Berbagi Kekuasaan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana
-
Penanganan 7 Ruas Jalan Nasional Terdampak Pasca Bencana di Aceh Tamiang Berangsur Pulih
-
Rute Transjakarta 24 Jam dan Daftar Kantong Parkir Jakarta saat Malam Tahun Baru
-
Promo TransJakarta, MRT dan LRT Diperpanjang saat Tahun Baru 2026
-
Pemprov DKI Kirim Mobil Tangki Air untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra
-
Perkara Suap Dilimpahkan ke Jaksa, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Segera Disidang
-
Menag Tinjau Pembangunan Tahap II Terowongan Silaturahmi, Tekankan Pesan Toleransi
-
Pelaku Pembakaran Kios Kalibata Ditangkap, Polisi Kini Buru Aktor Lain!
-
Ribuan Liter Air Bersih Terus Didistribusikan untuk Warga Terdampak Banjir Aceh Tamiang