Suara.com - Pemerintah di negara bagian Assam, India melarang sekolah dengan ajaran Islam beroperasi di bulan April. Sekolah yang biasa disebut madrasah ini akan diubah menjadi sekolah sekuler.
Menyadur CNN Selasa (05/01), Menteri Pendidikan negara bagian Assam, Himanta Biswa Sarma mengumumkan perubahan ini melalui cuitan Twitter.
"Senang RUU tentang Pencabutan Provincialisasi Madrasah telah disahkan," tulisnya pada hari Rabu. "Semua Madrasah, yang dijalankan di bawah pemerintahan, diubah menjadi lembaga pendidikan reguler mulai 1 April 2021."
Dalam kesempatan berbeda, Sarma memposisikan hukum sebagai langkah untuk memberdayakan umat Islam dan mengatakan "hak atas pendidikan yang sama untuk semua anak dan memudahkan jalan ke pendidikan tinggi."
Pejabat oposisi Debabrata Saikia mengkritik langkah itu dan menuduh sebagai sikap anti-Islam di negara mayoritas Hindu. Ia mengklaim aturan ini digunakan untuk mengkonsolidasikan lebih banyak suara Hindu.
"Itu adalah taktik polarisasi," kata Saikia. "(BJP) sedang mencoba melakukannya dalam kapasitas resmi. Tidak perlu ada undang-undang," ujarnya sembari menyebut Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi PM Narendra Modi.
Menurut ketua Dewan Pendidikan Madrasah Assam, Imran Hussain, sekitar 700 sekolah akan terkena dampak.
"Jika orang tua mengirim anak-anak mereka ke madrasah hanya untuk studi teologis, mereka mungkin mendapat masalah, tapi saya percaya pada pendidikan yang baik," ujar Husaain.
"Jjika (siswa) diberikan pendidikan umum, itu akan bagus. Itu tidak meremehkan komunitas (Muslim). Ini bukan kebijakan yang ditujukan untuk melawan Muslim," lanjutnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: BPKB Jadi Syarat Pencarian BSU Guru Honorer Madrasah, Benarkah?
Selama ini, madrasah menyediakan pendidikan tentang Islam bersamaan dengan pelajaran umum seperti matematika dan sains. Menurut sensus pemerintah 2011, jumlah warga muslim di Assam mencapai 34,22% dari total populasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing