Suara.com - Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR Amerika Serikat berakhir ricuh, masa menerobos masuk ke dalam gedung hingga mengakibatkan satu wanita tewas tertembak.
Menyadur Al Jazeera, Kamis (7/1/2021) pengunjuk rasa pro-Donald Trump, yang kesal dengan hasil pemilihan presiden, menyerbu Capitol AS pada hari Rabu (6/1).
Saat itu, Kongres sedang mengadakan pertemuan untuk menghitung suara elektoral yang mengesahkan kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS.
Pengunjuk rasa menerobos barikade Polisi Capitol AS dan menerobos masuk ke gedung Capitol. Akibatnya, para anggota dewan dievakuasi ke tempat yang aman.
Kerusuhan tersebut menyebabkan anggota Kongres melarikan diri dari ruang DPR dan Senat untuk mencari tempat aman di kantor mereka sementara beberapa dievakuasi di tempat lain.
Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, rapat terhenti ketika ada kabar bahwa pengunjuk rasa sudah berada di aula di luar ruang Senat.
Pada 14:47 waktu setempat, ada laporan bahwa petugas keamanan melepaskan tembakan di dalam ruang DPR.
Associated Press melaporkan bahwa satu orang ditembak di gedung Capitol saat terjadi kerusuhan antara pengunjuk rasa pro-Trump dan petugas.
Setidaknya satu pengunjuk rasa berhasil masuk ke ruang Senat dan berteriak, "Trump memenangkan pemilihan itu" dari panggung.
Baca Juga: Trump Kedapatan Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kemenangan Joe Biden
Saat terjadi kerusuhan, anggota Kongres diperintahkan untuk mengenakan masker gas setelah gas air mata disebarkan di dalam gedung, demikiran The Guardian mewartakan.
Di luar gedung, ratusan pendukung menerobos garis polisi dan mengambil alih tangga Capitol. Sebuah video menunjukkan petugas polisi terluka akibat pertengkaran hebat saat mereka menyerbu gedung.
Media lokal melaporkan bahwa Mike Pence digiring keluar dari Senat dan dibawa ke lokasi yang aman. Pintu Senat ditutup dan dikunci, dan senator diinstruksikan menjauh dari pintu dan kemudian dievakuasi.
Ketika situasi memburuk, Partai Republik dan Demokrat meminta Trump untuk memberi tahu para pendukungnya untuk segera pulang.
"Kekerasan dan kehancuran yang terjadi di US Capitol Harus Dihentikan Sekarang," seru Mike Pence di akun Twitternya.
Donald Trump kemudian menginstruksikan kepada pendukungnya agar pulang dengan damai ketika suasana semakin memanas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025