Suara.com - Bos kasino asal Kanada yang didenda karena melakukan penipuan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 kini menerima pil pahit. Pasangan bernama Rodney dan Ekaterina Baker ini tak hanya didenda USD 1.800 (Rp 25 juta) tapi juga terancam tak menerima vaksin tahap 2.
Menyadur The Guardian Sabtu (30/01), hukuman itu dirasa terlalu ringan dan tak sebanding dengan penipuan yang mereka lakukan. Masyarakat kini menuntut agar mereka dihukum lebih keras lagi.
Pasangan miliuner ini sebelumnya melakukan perjalanan ke ke sebuah komunitas di Yukon tempat vaksin Moderna sedang dikirim. Mereka menyamar jadi petugas kebersihan agar bisa menyerobot jatah vaksin untuk warga lansia.
Pasangan itu lalu dihentikan saat mereka kembali ke Vancouver, oleh petugas polisi yang telah diberi tahu oleh petugas klinik. Mereka didenda karena melanggar Undang-Undang Tindakan Darurat Sipil Yukon.
Pemimpin masyarakat setempat berpendapat bahwa denda itu tidak akan berarti banyak bagi pasangan kaya itu.
"Tindakan tidak hormat yang mencolok dan contoh hak istimewa dan hak sejati; seorang jutawan egois dan istrinya, mencuri dosis vaksin dari populasi yang rentan, dan membahayakan seluruh komunitas, bangsa dan wilayah," kata Kepala Daerah Majelis Bangsa Pertama (AFN) Yukon Kluane Adamek.
"Tindakan pengecut ini tidak boleh dibiarkan begitu saja dan pihak berwenang harus mengirim pesan kepada siapa pun yang mencoba melakukan pelanggaran keji sehingga tidak akan ditoleransi."
Marc Miller, menteri federal layanan Pribumi Kanada, mengatakan muak dengan perilaku pasangan ini. "Saya tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran mereka. Dosisnya langka dan untuk beberapa alasan orang mencoba mempermainkan sistem. Ini tidak adil. Itu salah," katanya.
Setelah berita tentangnya menyebar, Baker mengundurkan diri sebagai kepala Great Canadian Gaming Corporation, yang menjalankan pacuan kuda dan kasino di seluruh negeri.
Baca Juga: Bos Judi Nyamar Menjad Petugas Kebersihan, Demi Dapatkan Vaksin Covid-19
Menurut Globe and Mail, dia mendapat untung C $ 45,9 juta (sekitar Rp 500 miliar) dari opsi saham selama 13 bulan terakhir. Dia juga mengharapkan bayaran C $ 28 juta (sekitar Rp 300 miliar) ketika penjualan Great Canadian ke pembeli Amerika diselesaikan akhir tahun ini.
Ekaterina Baker adalah artis yang
memiliki peran kecil dalam film Fatman baru-baru ini, yang dibintangi oleh Mel Gibson, dan Chick Fight.
Meskipun ada seruan untuk hukuman yang lebih keras, tidak jelas apa langkah lebih lanjut yang dapat diambil anggota parlemen.
Dalam wawancara dengan media lokal , anggota parlemen Yukon menyerukan peninjauan aturan saat ini untuk memastikan mereka dapat mencegah perilaku serupa di masa depan.
Menyusul berita penipuan Bakers, kementerian kesehatan British Columbia mengatakan pasangan itu harus menunggu dosis kedua dari vaksin sampai kelompok usia mereka memenuhi syarat di akhir musim panas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Gerakkan Ekonomi Daerah, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Siswa Jateng Gemar Makan Ikan
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan, Surya Paloh Ucapkan Selamat Kepada Keluarga Besar Pak Harto
-
Tak Gentar Dijadikan Tersangka dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Senggol Gibran
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Dinilai Cacat Hukum, Empat ASN Gugat Surat Perintah Mutasi Kepala BNN ke PTUN
-
Penampakan Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Baru Ditangani Setelah Diberitakan
-
Bergerak ke Sulsel dan Kaltim, KPK Sudah Periksa 350 Biro Travel dalam Kasus Haji
-
Suasana Rapat RUU Hak Cipta di DPR Mencair, Ketua Baleg Minta Ariel Noah Bernyanyi
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
-
Beraksi Siang Bolong! Jambret Bersenjata di Bekasi Gagal Rampas Rp450 Juta Usai Kepergok Warga