Suara.com - Nurasiyah Jamil, wanita berusia 44 tahun ini sudah akrab dengan adonan dan penggorengan ketika berkreasi membuat donat bagi para pelanggannya. Setiap hari, ibu dari lima anak ini memproduksi lusinan donat setiap hari di rumahnya, di daerah Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur.
Pernah menjadi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2010 tidak membuat Nurasiyah berserah diri. Keinginannya untuk berdikari membuat sosok wanita yang kerap dipanggil Ibu Nur ini mampu menyisihkan sebagian bantuan yang diterimanya. Serta mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan agar berdaya dan mandiri secara ekonomi. Hal itulah yang menjadi motivasi Nurasiyah untuk graduasi dari PKH pada tahun 2018.
“Tadinya saya setiap dapat bantuan PKH saya sisihkan. Masa iya kita harus dapat bantuan terus. Sedikit demi sedikit menyisihkan (bantuan) dan ikut pelatihan sana-sini, akhirnya mandiri,” tutur Nurasiyah.
Berbagai usaha telah dilakoni Nurasiyah mulai dari menjual nasi uduk, mie ayam, katering, hingga membuat donat. Berkat keuletannya, Nurasiyah dipercaya salah satu sekolah untuk menyediakan katering makan siang. Tidak kurang dari 200 paket makanan ia hantarkan setiap hari. Namun keadaan pandemi membuat sekolah tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diberlakukan mengakibatkan usaha katering Nurasiyah berhenti.
Tahun 2020 lalu menjadi kebangkitan usaha Nurasiyah. Dibantu suami dan anak-anaknya, Nurasiyah memulai kembali usaha pembuatan donat yang diberi nama Hoki Donuts. Berawal dari setengah kilogram, satu kilogram hingga lima kilogram, usaha Nurasiyah lambat laun dilirik oleh konsumen. Hal tersebut juga yang mengantarkan Nurasiyah diusulkan oleh pendamping PKH untuk menjadi peserta Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) Kementerian Sosial RI.
ProKUS merupakan program kewirausahaan dari Direktorat Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM) di bawah Direktorat Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI. ProKUS bertujuan untuk memberdayakan KPM PKH yang telah tergraduasi dan memiliki rintisan usaha agar mampu hidup sejahtera. Tidak hanya bantuan stimulan berupa modal usaha, ProKUS juga menyediakan mentor bagi para pelaku usaha mikro bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bina Swadaya untuk wilayah DKI Jakarta.
Mekanisme pelaksanaan ProKUS dimulai dari mentor menghimpun data peserta dari pendamping PKH. Selanjutnya melakukan kunjungan sebanyak 4 kali bersama TKSK. Mentor ProKUS fokus kepada pengembangan wirausaha peserta ProKUS. Sedangkan TKSK fokus kepada pendampingan sosial, utamanya dalam menjalin interaksi yang baik antara peserta ProKUS dengan lingkungan sosialnya.
Bantuan stimulan ProKUS tahun 2020 senilai 3,5 juta rupiah digunakan Nurasiyah untuk membeli mixer berkapasitas 7,5 kg dan boks donat. Hal tersebut menambah kapasitas produksi hingga maksimal 40 lusin donat dalam sehari. Sebagian dipasarkan langsung di kios dan sebagian lagi dipasarkan secara daring.
Selain modal usaha, Nurasiyah juga mendapatkan beberapa macam pelatihan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bina Swadaya. Diantaranya literasi keuangan, pendampingan mengenai e-commerce (foto produk, optimalisasi penggunaan media sosial), merek dan kemasan, membangun hubungan dengan pelanggan, bahkan dukungan keluarga dalam menjalankan usaha.
Baca Juga: Kemensos Salurkan PKH 2021 di Banten Sebesar Rp 212,004 Miliar
David Fabian Tamara, mentor bisnis Bina Swadaya mengatakan bahwa Nurasiyah merupakan satu dari 28 peserta ProKUS yang didampinginya. Produk usaha para KPM telah diunggah di sebuah _platform_ pasar digital yakni www.pasarwirausahaindonesia.com. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan terhadap pasar digital dan mempersiapkan keterlibatan peserta ProKUS dalam _e-commerce_ termasuk juga nanti akan diunggah di web pameran Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) www.pameranksn.kemensos.go.id.
David beserta rekannya, Vince, selaku mentor ProKUS terus berupaya agar peserta ProKUS berdaya. Misalnya dengan memastikan tercapainya indikator kinerja meliputi : literasi keuangan seperti pembukuan dan membangun kesadaran menabung; modal sosial, termasuk di dalamnya membangun interaksi yang baik dengan pelanggan dan pemanfaatan media sosial; serta manajemen aset dan pemasaran.
ProKUS dinilai efektif dan bermanfaat dengan adanya kontrol terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh peserta. Hal ini dmaksudkan agar terbentuk komitmen peserta dalam merencanakan dan menjalankan usaha.
“Harus ada semacam kontrak sosial agar peserta tidak mundur di tengah-tengah tanpa alasan yang jelas. Sebaiknya, proses seleksi dan kriteria di awal harus jelas. Secara umum, semuanya sudah bagus, “ tambah David.
*Dukungan Keluarga*
Usaha Nurasiyah tidak lepas dari dukungan keluarga. Sang suami, Raisan (53) turut membantu dalam proses produksi serta memastikan kualitas produk. Bahkan tidak jarang ia turut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah saat sang istri mendapatkan banyak pesanan.
“Saya sebagai kepala keluarga, apa pun kegiatan istri selalu saya dukung terutama saat ada pelatihan. Selagi ilmu itu perlu buat kita, silakan dipelajari. Hanya tekad yang kita kuatkan. Jangan mengeluh dengan keadaan tetapi bagaimana mengatasi keadaan itu. Jangan putus asa,” ujarnya sembari merangkul pundak sang istri.
Kedua putra Raisan dan Nurasiyah, Zaid dan Rizki, yang pernah mengenyam bangku SMK juga turut andil dalam pembuatan desain produk. Keterampilan mereka dituangkan dalam pembuatan stiker, desain kemasan, kaos seragam, foto produk, promosi melalui media sosial, juga mengelola akun e-commerce.
*Konsistensi merupakan Kunci*
Nurasiyah mengatakan penting untuk menjaga kualitas donat yang dibuatnya. Kini usaha Hoki Donuts semakin dikenal masyarakat sekitar. Berbagai respon positif diterimanya, sehingga beberapa di antara pelanggannya justru menjadi _reseller._ Tidak hanya di wilayah Jakarta Timur, Hoki Donuts bahkan merambah ke Bandung, Tangerang, Pekalongan hingga Kepulauan Seribu.
Optimisme keluarga ini tampak dari ketekunan mereka memasarkan produk mereka di _platform_ digital. Nurasiyah dan keluarga berharap suatu saat usaha mereka tidak hanya dikenal masyarakat di sekitar tempat mereka tinggal, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Tunjuk Risma Gantikan Anies Baswedan?
-
KPK Tambah Masa Penahanan Eks Mensos Juliari selama 30 Hari ke Depan
-
MAKI Ungkap Perusahaan 'Bina Lingkungan' Penyalur Kasus Bansos Corona
-
Gila! Eks Mensos Juliari Sudah Rancang Rencana Korupsi Sebelum Pandemi
-
Warga Tak Mampu di Cilegon Bisa segera Dapat Layanan Sosial karena Ini
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu