Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan vaksinasi tahap kedua rampung dalam waktu enam bulan. Diperkirakan pelaksanaannya akan mulai pada akhir Februrari mendatang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan jumlah penerima sejauh ini yang terhitung adalah 3,4 juta penerima. Target waktu yang ditentukan ini menyesuaikan jumlah penerima dan fasilitas vaksinasi.
"Mungkin (proses vaksinasi Covid-19) berkisar di 6 bulanan," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).
Saat pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, dari 14 Januari sampai 9 Februari proses vaksinasi telah mencapai 75 persen untuk penyuntikan pertama. 122.379 tenaga kesehatan menjadi sasaran penerima imunisasi ini.
Karena itu untuk tahap kedua, pihaknya bakal menambah fasilitas hingga penyuntik vaksin. Dengan cara ini diharapkan target enam bulan bisa terpenuhi.
"Saat ini potensi vaksinator itu, jumlah potensi bidan, perawat, dan dokter di DKI 30 ribu, potensi vaksinator ya. Kalau yang aktif saat ini di 1.900 kalau enggak salah," jelasnya.
Untuk vaksinasi tahap kedua disebut Dwi masih dilakukan pendataan bersama Kementerian Kesehatan. Penerima imunisasi ini merupakan masyarakat yang bekerja di sektor pelayanan publik menjadi sasaran utamanya, mulai dari tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, hingga atlet.
Lalu pekerja di bidang transportasi, seperti sopir bus hingga ojek online, serta aparat keamanan (TNI/Polri dan Satpol PP) juga menjadi prioritas penerima vaksinasi di tahap kedua ini.
Baca Juga: Jokowi Ancam Warga Penolak Vaksin COVID-19, DPR RI : Apa Gunanya Kita Rapat
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri