Suara.com - Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani mengatakan kaburnya Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka harus menjadi tamparan bagi pihak Imigrasi. Mengingat status Andrei yang menjadi buronan Interpol asal Rusia.
Arsul sekaligus mempertanyakan pengawalan dari pihak imigrasi terhadap Andrei.
"Kok bisa seorang mantan narapidana yang itu masuk dalam daftar pencarian orang, Interpol tidak secara khusus mendapatkan pengawalan. Ini tentu sedikit banyak mencoreng juga nama baik negara kita, imigrasi kita," kata Arsul di Kompleks Parlemen DPR, Senin (15/2/2021).
Karena itu, Arsul memandang Imigrasi perlu menggandeng Bareskrim Polri untuk menyelidiki kasus kaburnya Andrei. Ia mengingatkan agar pihak Imigrasi tidak perlu melakukan penyelidikak internal lebih dulu.
"Sekalian saja mengundang Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan jadi tidak sekadar penyelidikan secara internal. Zaman sekarang kan tidak perlu juga kemudian sebuah institusi pemerintahan merasa malu kalau kemudian katakanlah itu ada kelemahan pada sistemnya," kata Arsul.
Diketahui, Polda Bali dan Polresta Denpasar tengah memburu buronan Interpol asal Rusia, Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka. Pria tersebut diburu usai melarikan diri dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali pada Kamis (11/2) pekan lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan sebanyak dua tim Resmob Polda Bali telah diterjunkan untuk memburu Andrei. Selain itu, terdapat dua tim Resmob dari Polresta Denpasar yang juga diterjunkan untuk membantu pemburuan buronan Interpol tersebut.
"Tim berjumlah 40 orang dan sampai saat ini dari Mabes Polri tetap melakukan pemantauan," kata Rusdi saat dikonfirmasi, Senin.
Andrei sebelumnya melarikan diri dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, pada Kamis pekan lalu sekira pukul 13.20 WITA. Dia melarikan diri usai dijenguk teman wanitanya bernama Ekaterina Trubkina yang juga asal Rusia.
Baca Juga: Kabur dari Imigrasi Bali, WN Rusia Buronan Interpol Diburu Polisi
"Andrew melarikan dalam proses administrasi pemindahan dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, usai dijenguk rekan wanitanya bernama Ekaterina Trubkina asal Rusia," kata Kasi Informasi dan Komunikasi Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Putu Suhendra Tresnadita dalam konferensi persnya di Badung, Bali, Sabtu (13/2).
Suhendra menejelaskan bahwa Andrei sejatinya merupakan buron Interpol yang masuk dalam red notice. Pria pemilik paspor bernomor 7536xx ini sebelumnya telah menjalani hukuman pidana di Lapas Kelas IIA Kerobokan terkait kasus narkoba.
Setelah masa hukuman pidana berakhir, Andrei kemudian diserahkan ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada (3/02) untuk selanjutnya dikenakan Tindakan Administrasi Keimigrasian Pendeportasian dan pengusulan cekal.
Berita Terkait
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Berapa Jumlah Dana Reses DPR? Ini Penjelasan dan Fungsinya dalam Kinerja Dewan
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Istana Buka Suara! Prabowo Kaji Serius Usul Bulog Jadi Kementerian, Bapanas Bakal Dilebur?
-
Ribuan Guru Berkumpul di Temu Pendidik Nusantara XII untuk Menjawab Tantangan Pendidikan Iklim
-
Putusan Praperadilan Kasus Korupsi Chromebook Siang Ini, Akankah Status Tersangka Nadiem Gugur?
-
Tragedi Pantai Modangan: Abai Peringatan, 2 Wisatawan Surabaya Hilang, 1 Tewas Terjepit Karang
-
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Sopir Travel Ngantuk Hantam Truk: 1 Tewas, 9 Terluka!
-
Terungkap! Arief Prasetyo Dicopot dari Kepala Bapanas, Istana: Disiapkan untuk Tugas Baru
-
DPR Sebut Kegagalan ke Piala Dunia Bukan Akhir, Tapi Awal dari Pembenahan Total Sepak Bola Nasional
-
Misteri Kematian Terapis RTA: Korban Masih 14 Tahun, Polisi Curigai Terkait Jaringan TPPO
-
Prabowo Kumpulkan Kabinet: Bahas DHE dan Stabilitas Keuangan, Kebijakan Baru Segera Diumumkan?